Ini Burung Pelanduk Kalimantan Langka: Muncul Lagi Setelah Hilang 170 Tahun

2 Maret 2021 16:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burung pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata). Foto: Muhammad Rizky Fauzan via Birding Asia
zoom-in-whitePerbesar
Burung pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata). Foto: Muhammad Rizky Fauzan via Birding Asia
ADVERTISEMENT
Kabar ditemukannya burung pelanduk Kalimantan super langka sempat mengejutkan para ahli biologi. Pasalnya, burung ini telah dinyatakan hilang selama 170 tahun dan secara tidak sengaja ditemukan kembali oleh dua warga lokal.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan oleh PEH Pertama Balai TN Sebangau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Teguh Willy Nugroho, pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata) termasuk ke dalam jenis burung kicau yang sudah dideskripsikan ahli ornitologi, Charles Lucien Bonaparte, pada tahun 1850 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1840-an oleh ahli geologi dan naturalis Jerman, Carl A.L.M. Schwaner.
“Pada awalnya, IUCN mengkategorikan burung pelanduk sebagai hewan rentan. Pada 2008 statusnya kemudian berubah menjadi kurang data atau kekurangan data,” kata Teguh dalam media briefing yang dilakukan secara virtual, Selasa (2/3).
Menurut berbagai literatur yang ada, pelanduk punya ukuran kecil dengan panjang sekitar 16 centimeter. Burung ini berwarna coklat dengan burik abu-abu di perut, iris mata kuning, paruh hitam, kaki merah muda dengan mahkota berwarna coklat di atas kepala yang dibatasi oleh garis mata hitam lebar melintasi malar ke tengkuk dan leher. Sayap dan ekor pelanduk pendek.
Burung pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata). Foto: Muhammad Rizky Fauzan via Birding Asia
Sementara berdasarkan literatur yang ditulis James A. Eaton dari Birds of Indonesian Archipelago Greater Sundas and Wallace pada 2016, pelanduk kemungkinan termasuk burung arboreal atau hewan yang hidup di pepohonan.
ADVERTISEMENT
Habitatnya di hutan dataran rendah. Ia bisa ditemukan di Kalimantan bagian Selatan, hidup di hutan rawa gambut di sekitar kawasan Sebangau atau kawasan lindung sekitar. Belum banyak diketahui ihwal seluk-beluk pelanduk, termasuk bagaimana vokal atau bunyi suaranya serta seperti apa kehidupannya. Ini tak lain karena burung pelanduk benar-benar jarang ditemukan, tergolong sebagai hewan super langka.

Penemuan Burung Pelanduk Kalimantan

Adapun warga yang menemukan pelanduk kali ini adalah Muhammad Suranto dan Muhammad Rizky Fauzan. Saat ditemukan, ia berinisiatif untuk menangkapnya dan memotret burung itu. Setelah melepaskan kembali sang burung, mereka melaporkan penemuan itu ke kelompok pengamat burung.
Burung pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata). Foto: Muhammad Rizky Fauzan via Birding Asia
Setelah diamati, kata Teguh, individu burung tersebut berbeda dari burung pelanduk yang pernah ditemukan di Kalimantan dan tidak seperti spesies Malacopteron atau Malacocincla lainnya. Terutama pada iris mata burung pelanduk yang ditemukan berwarna merah marun. Selama ini, mata spesimen burung pelanduk yang diawetkan artifisial berwarna kekuningan.
ADVERTISEMENT
“Dari sini kami sepakat, bahwa penemuan kami merupakan dokumentasi pertama dari pelanduk Kalimantan yang hilang 170 tahun lalu,” ujar Teguh.
Teguh mengatakan, perbedaan warna antara pelanduk yang ditemukan Suranto dan Rizky dengan yang diawetkan diduga karena ada kesalahan pendeskripsian di masa lalu. “Awetan itu merupakan artificial eye. Jadi kemungkinan kesalahan dalam data ataupun data keterangan warna mata sehingga artificial eye-nya dikasih warna kuning ataupun yang lainnya,” katanya.
Setelah dilakukan serangkaian penelitian akhirnya jurnal ilmiah yang mendeskripsikan penemuan pelanduk Kalimantan dapat dirilis di jurnal Birding Asia pada 25 Februari 2020.