Ini Burung Tali Pocong, Bisa Melesat Cepat seperti Tali Putih Terbang

Burung tali pocong (Terpsiphone paradisi). Foto: Shubhrojyoti/shutterstock

Sejumlah binatang memiliki nama panggilan unik berdasarkan karakteristik tubuhnya. Salah satunya adalah burung tali pocong yang baru-baru ini terekam kamera di Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.

Tidak seperti namanya yang seram, burung tali pocong terlihat cantik. Mereka punya bulu tubuh yang didominasi dengan warna cokelat dan putih, serta kepala berbulu biru abu-abu. Adapun julukan tali pocong bagi burung dengan nama ilmiah Terpsiphone paradisi ini muncul dari bentuknya yang mirip tali saat terbang.

"Burung kecil ini dijuluki Burung Tali Pocong karena warnanya yang putih cokelat dan terbang cukup cepat sehingga sekejap mata terlihat seperti tali putih yang terbang," jelas Taman Nasional Alas Purwo dalam posting di Instagram Reels.

Bagi penutur bahasa Inggris, burung tali pocong dikenal sebagai Asian Paradise Flycatchers. Nama tersebut merujuk pada cara sang burung yang senang memakan serangga saat terbang di udara dari satu batang pohon ke batang yang lain. Hewan ini juga diketahui memakan serangga di darat, meski jenis serangga yang dimakan tidak spesifik.

Burung tali pocong sendiri hidup di hutan gugur, hutan bambu dengan semak belukar tebal di tanah, atau hutan hujan. Warna tubuh mereka cocok untuk kamuflase dari predator.

Mereka biasanya hidup di daerah dengan curah hujan tahunan rata-rata antara 600 mm dan 2.000 mm, konsisten dengan hutan beriklim sedang dan bioma hutan hujan tropis. Burung tali pocong biasa ditemukan di ketinggian mulai dari 0 hingga 1.500 m di atas permukaan laut, dengan rata-rata 1.000 m.

Burung yang rata-rata berukuran 20 cm ini cenderung bersarang di daerah dekat sungai. Mereka kebanyakan bersarang di pohon atau anakan 1 sampai 2 m di atas tanah, di daerah yang diselimuti tanaman hijau dan jauh dari jalan raya.

Burung tali pocong senang melakukan migrasi di Asia. Jangkauan migrasi burung berbobot 19 gram ini terbentang dari Kazakhstan dan India selatan hingga pulau-pulau di Asia Tenggara. Mereka bermigrasi ke selatan pada bulan-bulan musim dingin dan menghabiskan bulan-bulan hangat di India dan negara-negara sekitarnya.

Burung tali pocong (Terpsiphone paradisi). Foto: Shubhrojyoti/shutterstock

Musim kawin burung tali pocong berlangsung dari bulan Maret sampai Juli. Burung tali pocong betina biasanya menghasilkan 2 hingga 4 telur selama musim kawin dan membutuhkan 2 pekan untuk menetaskannya.

"Mereka ini jenis burung yang monogami, setia pada pasangannya," kata Taman Nasional Alas Purwo. "Dalam pencarian pasangan, betinalah yang mendominasi. Namun, saat membesarkan anak mereka bekerjasama."

Burung tali pocong berkomunikasi secara vokal menggunakan berbagai lagu dan panggilan. Para peneliti telah menemukan bahwa mereka memiliki indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran, dan sentuhan yang berkembang dengan baik.

Bagi manusia, burung tali pocong berguna untuk mengurangi hama. Mereka juga biasa diperdagangkan sebagai burung hias.