Ini Burung Tertua di Dunia: Umur 70 Tahun Masih Bisa Bertelur

2 Maret 2021 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burung albatros laysan bernama Wisdom. Ia merupakan burung tertua di dunia. Foto: John Klavitter/U. S. Fish and Wildlife Service
zoom-in-whitePerbesar
Burung albatros laysan bernama Wisdom. Ia merupakan burung tertua di dunia. Foto: John Klavitter/U. S. Fish and Wildlife Service
ADVERTISEMENT
Berapa lama burung bisa hidup? Di beberapa spesies, burung ternyata bisa hidup hingga puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah burung albatros laysan betina bernama Wisdom. Ia kini berusia 70 tahun, membuatnya jadi burung tertua yang pernah diketahui manusia.
Namun, usia Wisdom mungkin lebih tua dari yang dicatat manusia. Ia pertama kali dicatat manusia lewat ikat kaki pada tahun 1956 oleh ahli biologi Chandler Robbins. Saat pertama kali bertemu dengan Wisdom, Robbins memperkirakan bahwa dia berusia sekitar lima tahun.
Menariknya, Robbins dan Wisdom bertemu lagi pada tahun 2002. Saat itu, Wisdom sudah berusia 51 tahun. Pertemuan kedua Wisdom dengan Robbins pun menasbihkan dirinya sebagai burung tertua di dunia yang pernah dicatat manusia.
Burung albatros memang dikenal punya umur yang panjang. Menurut catatan United States Fish and Wildlife Service, misalnya, burung albatros bisa hidup hingga 12-40 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus Wisdom, ia hidup sangat panjang--bahkan melebihi manusia yang menelitinya. Robbins meninggal pada 2017 lalu di usianya yang ke-98 tahun, di mana burung penelitiannya, Wisdom, masih hidup sampai saat ini.
Menariknya, usia tua itu tak menghalanginya untuk terus menetaskan anak burung baru.
Menurut laporan Honolulu Star Advertiser, Wisdom baru saja menetaskan seekor anak burung pada awal tahun ini di Suaka Margasatwa Nasional Atol Midway, Hawaii. Pada 29 Januari 2021, ahli biologi menemukan kalau telur yang dihasilkan Wisdom retak. Kemudian, pada 1 Februari 2021, seekor anak burung menetas dari telur itu.
Menetasnya anak burung dari burung tertua di dunia sebenarnya telah diantisipasi ahli biologi sejak tahun lalu. Pada November 2020, Wisdom dan pasangannya, Akeakamai, pulang ke sarang mereka di Suaka Margasatwa Nasional Atol Midway.
ADVERTISEMENT
Kepulangannya itu diprediksi para ahli sebagai persiapan untuk menetaskan anak baru. Sebab, jutaan albatros punya tabiat untuk pulang ke sarang mereka di Midway setiap musim gugur untuk bertemu kembali dan menetaskan anak bersama pasangannya di tempat bersarang.
Wisdom dan pasangannya di Suaka Margasatwa Nasional Atol Midway pada 2015. Foto: Kiah Walker/U. S. Fish and Wildlife Service
“Setiap tahun setelah Wisdom kembali, kami belajar lebih banyak tentang berapa lama burung laut dapat hidup dan memelihara anak ayam,” kata ahli biologi United States Fish and Wildlife Service, Beth Flint, kepada Honolulu Star Advertiser.
“Kembalinya dia tidak hanya menginspirasi pecinta burung di mana pun, tetapi membantu kami lebih memahami bagaimana kami dapat melindungi burung laut yang anggun ini dan habitat yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup di masa depan.”
Tidak diketahui anak burung terakhir yang menetas itu anak ke berapa yang dihasilkan oleh Wisdom.
ADVERTISEMENT
Menurut ahli, Wisdom telah menetaskan antara 30 hingga 36 anak burung seumur hidupnya. Suatu prestasi yang luar biasa bagi burung albatros yang cuma bertelur sekali dalam setahun.
“Kami tidak tahu persis berapa banyak anak ayam yang dia besarkan, tetapi yang pasti setidaknya 35 berdasarkan apa yang kami ketahui tentang penampilannya beberapa tahun terakhir,” kata Flint kepada Hawaii News Now.
Dari puluhan anak burung itu, Wisdom mungkin menghasilkan mereka dengan lebih dari satu pasangan. Sebab, pasangannya saat ini, Akeakamai, baru bersama dengannya sejak 2012, ketika ahli biologi pertama kali menandai sang pejantan dengan sebuah ikat di kaki.
Masa inkubasi telur albatros sendiri biasanya berlangsung selama 65 hari, di mana sebagian besar dari mereka menetas pada bulan Januari atau Februari.
ADVERTISEMENT
Selama masa tersebut, pasangan orang tua albatros akan bergantian mengerami dan memberi makan anak mereka. Anak albatros umumnya menjadi dewasa dan terbang untuk pertama kali pada bulan Juni dan Juli di tahun ia lahir.