Ini Cara Hewan Terkuat di Dunia Lawan Radiasi UV yang Mematikan

26 Oktober 2020 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tardigrada, makhluk mikroskopis tekuat di Bumi. Foto: flickr/widomirama
zoom-in-whitePerbesar
Tardigrada, makhluk mikroskopis tekuat di Bumi. Foto: flickr/widomirama
ADVERTISEMENT
Ilmuwan baru saja menemukan kemampuan baru dari hewan terkuat di dunia, tardigrada. Kali ini tentang bagaimana makhluk tersebut melawan radiasi ultra violet (UV) yang terkenal mematikan.
ADVERTISEMENT
Tardigrada memang terkenal dengan kekuatannya yang luar biasa. Peneliti percaya hewan kecil ini dapat hidup bahkan hingga hari kiamat. Salah satu alasannya adalah karena tardigrada mampu hidup di bawah radiasi UV yang mematikan bagi makhluk hidup, termasuk manusia.
Ilmuwan akhirnya mampu mengungkap alasan di balik kemampuan luar biasa ini. Tardigrada dari genus Paramacrobiotus ditemukan dapat menghasilkan flouresens yang dapat melindungi dirinya dari sinar UV seperti tabir surya.
Flouresens adalah sinar yang dipancarkan suatu benda yang telah berhasil menyerap radiasi. Kemampuan ini membuat tardigrada mampu mengubah sinar UV yang mematikan menjadi sinar cahaya biru yang sama sekali tidak berbahaya.
Tardigrada menghasilkan perisai yang dapat menyala untuk berlindung dari paparan radiasu UV. Foto: Harikumar R. Suma dan Sandeep M. Eswarappa/Biology Letters
Ilmuwan melakukan penelitian ini dengan menyinarkan radiasi UV ke tardigrada selama 15 menit. Sebagian besar mikroorganisme akan mati ketika terpapar radiasi tersebut. Namun, tardigrada tetap bertahan hidup hingga 30 hari kemudian.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada perbedaan pada keberlangsungan hidup dua spesies tardigrada ketika mereka tidak terpapar radiasi UV, (dengan mereka yang terpapar radiasi UV),” ujar salah satu peneliti, Eswarappa, kepada Live Science.
Tardigrada dari genus Paramacrobiotus menyala terang ketika terpapar sinar UV. Peneliti kemudian mengambil ekstrak dari komponen florensens tersebut untuk diuji.
Ketika ekstrak komponen tersebut diberikan kepada cacing nematoda Caenorhabditis elegans yang tidak dapat bertahan di bawah sinar UV, cacing tersebut “menunjukkan toleransi sebagian terhadap radiasi UV,” menurut ilmuwan.
Tardigrada mengubah paparan radiasi UV mematikan menjadi cahaya biru tidak berbahaya. Foto: Harikumar R. Suma dan Sandeep M. Eswarappa/Biology Letters
Penelitian lain memang telah menunjukkan kemampuan flouresens untuk melindungi makhluk hidup dari paparan radiasi UV. Beberapa spesies koral dilaporkan memiliki kemampuan yang sama.
Kemampuan unik dari hewan terkuat di dunia ini semakin membuktikan kehebatannya. Kemampuan ini dapat membuat mereka hidup di habitat ekstrem seperti luar angkasa.
ADVERTISEMENT
“Perlindungan terhadap UV memberikan tardigrada kemampuan untuk berkembang di lingkungan dengan indeks UV yang tinggi. Contohnya, di daerah tropis,” tutupnya.
Riset ini telah berhasil dipublikasikan oleh para ilmuwan di jurnal Biology Letters pada Oktober 2020.
(EDR)