Ini Foto Permukaan Bulan Paling Detail yang Diambil dari Bumi

15 Januari 2023 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan Bulan yang diambil dari Bumi menggunakan teleskop radio terbesar di dunia. Foto: Raytheon Technologies
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Bulan yang diambil dari Bumi menggunakan teleskop radio terbesar di dunia. Foto: Raytheon Technologies
ADVERTISEMENT
Para peneliti berhasil mengambil foto permukaan Bulan paling detail menggunakan teleskop di Bumi. Gambar daratan Bulan yang mereka ambil adalah lokasi pendaratan misi Apollo 15 NASA dan kawah Tycho.
ADVERTISEMENT
Foto Bulan menakjubkan ini dipublikasikan pada 10 Januari 2023 dalam konferensi pers pertemuan ke-241 American Astronomical Society (AAS) di Seattle, Washington, AS. Potret diambil menggunakan Green Bank Telescope (GBT) berdiameter 100 meter di West Virginia.
GBT adalah teleskop radio terbesar di dunia yang dapat diarahkan ke berbagai planet. Dijelaskan oleh Patrick Taylor, kepala divisi radar untuk Green Bank Observatory and National Radio Astronomy Observatory (NRAO), GBT menembakkan gelombang radio yang menyinari bulan dan sinyalnya ditangkap oleh satu teleskop radio dengan lebar 25 meter di Very Long Baseline Array di Hilo, Hawaii.
Selama pengambilan gambar, instrumen radar prototipe pada GBT hanya mentransmisikan daya 700 watt, setara dengan peralatan rumah tangga atau beberapa bola lampu. Kendati begitu, GBT dapat melihat fitur di sekitar lokasi pendaratan Apollo 15 dan kawah Tycho.
ADVERTISEMENT
Detail Kawah Tycho. Foto: Raytheon Technologies
Para peneliti juga menggunakan instrumen untuk menangkap data asteroid berukuran kira-kira 1 kilometer melintas Bumi dengan jarak lima kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Bulan. Taylor bilang, asteroid tersebut berpotensi berbahaya tapi sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan menabrak Bumi.
Instrumen di GBT tidak hanya bisa melihat asteroid, tetapi juga dapat membaca ukuran, kecepatan, putaran, komposisi, dan bagaimana cahaya menyebar dari permukaannya. Saat ini, Taylor dan tim berencana ingin mengembangkan instrumen yang lebih canggih lagi yang dapat memancarkan daya sekitar 700 kali lebih besar, sekitar 500 kilowatt.
Instrumen seperti ini bisa digunakan untuk melakukan studi geologi bulan dan berburu puing-puing luar angkasa di sekitar satelit kita, termasuk mencari dan karakterisasi asteroid yang dapat mengancam planet Bumi.
ADVERTISEMENT
Ini juga memungkinkan GBT jadi bagian dari Arecibo Observatory di Puerto Rico, yang sebelumnya menjadi teleskop radio terbesar tapi runtuh pada 2020 lalu.