Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bagaimana manusia purba berhubungan dengan keluarganya masih menjadi misteri. Temuan fosil Neanderthal terbaru memberi petunjuk kuat bagaimana sepupu manusia modern ini berhubungan dengan anggota keluarga inti dan keluarga besarnya.
ADVERTISEMENT
Neanderthal (nama latin: Homo neanderthalensis) adalah sepupu manusia modern yang bersama menghuni Bumi dari 400.000 hingga 40.000 tahun yang lalu, seperti dikutip laman Natural History Museum.
Mereka dikenal dengan wajah yang hidung besar, alis melengkung yang menonjol, tubuh yang relatif pendek dan kekar serta volume otak yang sedikit lebih besar dari manusia modern (homo Sapiens).
Pada penemuan kali ini arkeolog berhasil mengekskavasi fosil Neanderthal di Pegunungan Altai, Siberia, lebih tepatnya di gua Chagyrskaya. Ekskavasi tahun 2019 ini menemukan 90.000 artefak batu, alat terbuat dari tulang, sisa hewan dan tanaman, dan 74 fosil Neanderthal.
Penanggalan karbon menunjukkan sisa kehidupan ini berusia setidaknya 51.000 tahun.
Analisis genom dari sisa manusia gua ini mengungkap 74 fosil tersebut adalah sisa 13 individu berbeda. Dua di antaranya adalah anak perempuan dan ayah, membuat ini merupakan penemuan pertama bagi penemuan fosil Neanderthal.
ADVERTISEMENT
Fosil-fosil ini memberi gambaran bagaimana hubungan kekerabatan berlangsung di kelompok Neanderthal. Misal, beberapa fosil ditemukan ternyata milik beberapa sepupu dari sang ayah.
Dari tulang belulang ini saja, ilmuwan tahu bahwa kelompok Neanderthal terdiri dari 20 orang atau kurang individu yang masih kerabat.
Bertetangga dengan spesies manusia purba lain
Gua Chagyrskaya, lokasi di mana fosil-fosil ini ditemukan, bertetangga dengan gua lain tempat ditemukannya fosil manusia purba berbeda.
Chagyrskaya hanya berjarak 100 kilometer di arah barat dari Gua Denisova, tempat pertama kalinya ditemukan fosil sepupu manusia purba lain, Denisovan. Mereka mungkin hidup yang di waktu yang sama, tapi tidak ada jejak kontak dari dua kelompok ini, jelas peneliti di makalah yang terbit di jurnal Nature 19 Oktober kemarin.
ADVERTISEMENT