Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ini Horridus, Salah Satu Fosil Dinosaurus Terlengkap yang Pernah Ditemukan
22 Maret 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinosaurus Triceratops raksasa yang mati 67 juta tahun lalu meninggalkan jejak fosil dalam keadaan yang nyaris sempurna dan kini kerangka tersebut telah ditemukan peneliti.
ADVERTISEMENT
Fosil spesies dinosaurus Triceratops yang dijuluki Horridus (Triceratops horridus) pertama kali dipublikasi pada 12 Maret 2022 di Museum Melbourne, Australia, dalam pameran “Triceratops: Fate of the Dinosaurs”.
Horridus adalah dinosaurus herbivora atau pemakan tumbuhan yang hidup selama periode Kapur, sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun lalu. Fosil yang baru ditemukan terdiri lebih dari 260 tulang, beratnya mencapai 1.000 kilogram, panjangnya 7 meter dengan tinggi lebih dari 2 meter.
Disebut sempurna karena fosil yang ditemukan hampir 98 persen lengkap, termasuk dua tanduk di atas alis dan tanduk pendek di atas hidung. Jumbai leher membentang 1,5 meter dan tengkoraknya memiliki berat sekitar 261 kg.
Fosil itu ditemukan di tanah seorang warga di Montana pada 2014 dan Museum Victoria memperoleh spesimen Horridus pada 2020. Ketika Horridus tiba di Melbourne, kerangkanya terbagi dalam delapan peti seukuran mobil. Para peneliti mengukur, melabeli, dan menandai setiap tulang sebelum akhirnya dirakit untuk dipajang.
ADVERTISEMENT
"Fosil ini terdiri dari ratusan tulang termasuk tengkorak lengkap dan seluruh tulang belakang, yang akan membantu kita membuka misteri tentang bagaimana spesies ini hidup 67 juta tahun yang lalu."
Dalam pameran tersebut, fosil hewan purba itu berdiri di sebuah ruangan dengan lampu menerangi tulang-tulangnya. Belum diketahui apakah hewan itu berjenis kelamin jantan atau betina. Namun yang pasti, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kerangka Horridus, termasuk tentang evolusi, biologi, dan perilakunya.
“Ditempatkan secara permanen di Museum Melbourne berarti fosil yang luar biasa ini akan dapat diakses oleh sains untuk generasi yang akan datang,” katanya.