Ini Monyet Paling Kecil di Dunia Penghuni Asli Pulau Sulawesi

17 Maret 2022 6:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tarsius di Bukit Peramun, Pulau Belitung. Foto: Andari Novianti/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tarsius di Bukit Peramun, Pulau Belitung. Foto: Andari Novianti/kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, jika monyet terkecil di dunia merupakan hewan asli Indonesia? Hewan yang dimaksud adalah Tarsius.
ADVERTISEMENT
Primata mungil satu ini hanya memiliki panjang sekitar 10-15 cm dengan berat sekitar 80 gram, dan ia merupakan hewan endemik Pulau Sulawesi.
Tarsius termasuk hewan nokturnal, yang berarti ia sangat aktif pada malam hari. Mereka akan keluar dari sarang di pohon-pohon beringin untuk memulai penjelajahan. Saat penjelajahan dilakukan, mereka akan mengeluarkan nyanyian berupa cicitan rumit dengan berbagai nada.
Nyanyian ini dilakukan saat mencari makan di malam hari dan pagi hari ketika akan kembali ke sarang. Hal tersebut bertujuan untuk mengabarkan keluarga mereka dalam keadaan sehat dan mengingatkan keluarga lain agar tidak memasuki wilayahnya.
Tarsius juga begitu lincah menjelang peralihan waktu dari siang kepada malam (crespuscular). Pada saat-saat ini, antara pasangan tarsius jantan dan betina akan mengeluarkan suara bersahut-sahutan yang biasa disebut duet call.
Tarsius, primata khas Kepulauan Bangka Belitung. Foto: Kemenparekraf

Punya mata yang besar

Salah satu spesies tarsius, pygmy tarsier atau tarsius kerdil (Tarsius pumilus) merupakan jenis tarsius terkecil. Ia hanya punya panjang tubuh antara 93-98 milimeter dan berat 57 gram. Sedangkan panjang ekornya antara 197-205 milimeter.
ADVERTISEMENT
Ciri yang paling mencolok dari Tarsius pumilus adalah matanya yang besar, dengan diameter sekitar 16 mm. Mata mereka merupakan organ terbesar dibanding organ kepala lainnya.
Tarsius pumilus juga memiliki kuku pada kelima jari masing-masing tangan dan dua jari pada setiap kaki. Kuku mereka yang seperti cakar itu membantu saat menggenggam dan juga digunakan sebagai bantuan saat makan dan bergerak.
Secara umum tarsius punya bulu berwarna coklat muda dengan warna dominan abu-abu atau merah kecoklatan.

Masuk daftar primata terancam

Primata yang punya rambut tebal dan halus ini berkembang biak dengan cara beranak, dengan masa kehamilan enam bulan. Meski belum diketahui jumlah pasti dari tarsius saat ini, maraknya perburuan oleh manusia telah menyebabkan populasi tarsius menjadi makin langka.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah menempatkan primata mungil ini dalam kategori rentan (Vulnarable/VU). Tarsius juga masuk dalam daftar fauna langka dan dilindungi seperti tercantum di dalam UU 5/1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem serta Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Apalag selain karena perburuan, tarsius juga terkenal punya sifat monogami, di mana akan membujang seumur hidup jika pasangannya mati. Meskipun romantis, hal ini ikut menyumbang kelangkaan satwa di alam bebas.