Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam laporan LiveScience, menurut ahli zoologi dan mamalia di American Museum of Natural History, New York City, Amerika Serikat, Mary Ellen Holden, mengatakan sebagai hewan darat terbesar, gajah Afrika memang memiliki telinga terbesar dari semua hewan yang hidup.
Namun, apabila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ternyata makhluk dengan telinga terbesar adalah jerboa telinga panjang (Euchoreutes naso), hewan pengerat pemakan serangga nokturnal yang hidup di gurun China dan Mongolia.
Jerboa telinga panjang berukuran sekitar 10 cm, dari kepala hingga pantat, tidak termasuk ekornya yang panjang. Telinganya, berukuran panjang 3,8 sampai 5 centimeter, sehingga mencapai 40 persen sampai 50 persen dari panjang tubuhnya.
"Ia memiliki telinga yang relatif panjang terhadap ukuran tubuhnya di seluruh kerajaan hewan," kata Holden.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Holden menjelaskan sebagai perbandingan, panjang telinga gajah Afrika rata-rata hampir 1,2 meter, tetapi itu hanya sekitar 17 persen dari panjang tubuh mereka, yang rata-rata sekitar 6 hingga 7,5 meter.
Fungsi telinga besar pada hewan
Peneliti memahami bahwa hewan bertelinga besar dan panjang berkaitan dengan kondisi lingkungan yang panas dan kering. Telinga besar membantu jerboa bertelinga panjang dan mamalia lainnya untuk menghilangkan panas berlebih di dalam tubuh.
"Gajah Afrika, rubah fennec, jerboas bertelinga panjang, mereka mampu melakukan termoregulasi (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal) dengan menghilangkan panas secara cepat melalui telinga," kata Holden.
Telinga besar juga dapat membantu jerboa bertelinga panjang mendeteksi suara frekuensi rendah yang berasal dari mangsa serangga dan pemangsanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Holden, hewan telinga yang besar dan tipis, mereka dapat menampung banyak pembuluh darah kecil. Sehingga, saat bersirkulasi melalui telinga, darah melepaskan panas ke udara dan membantu tubuh hewan menjadi dingin.
Saat hewan itu kepanasan, pembuluh darah di telinganya mengembang untuk melepaskan lebih banyak panas. Pada malam hari atau kapan pun cuaca dingin, pembuluh darah hewan akan mengerut untuk membantu menghangatkannya.
"Saya pikir kebanyakan orang setuju (bahwa telinga besar) umumnya berkorelasi dengan lingkungan yang lebih hangat," jelas Holden.
Perbedaan telinga gajah Afrika dan Asia juga berpengaruh dengan kondisi lingkungan. Telinga gajah Afrika jauh lebih besar daripada telinga gajah Asia, karena gajah Afrika menghuni iklim yang lebih panas. Telinga gajah Asia sendiri memiliki ukuran panjang sekitar 0,5 meter, hanya sekitar 8 persen dari panjang tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain untuk menjaga suhu tubuh, strategi pembuangan panas juga berfungsi sebagai alternatif untuk berkeringat yang memungkinkan hewan-hewan gurun bisa menghemat air ketika sumber untuk mendapatkannya langka.