Ini Penampakan Nenek Norwegia Hidup 800 Tahun Lalu Hasil Rekonstruksi Ilmuwan

3 Desember 2022 12:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tora, wanita yang hidup di Norwegia 800 tahun yang lalu. Foto: Age Hojem, NTNU University Museum
zoom-in-whitePerbesar
Tora, wanita yang hidup di Norwegia 800 tahun yang lalu. Foto: Age Hojem, NTNU University Museum
ADVERTISEMENT
Ilmuwan, bekerja sama dengan seniman, merekonstruksi penampakan seorang nenek yang hidup di Norwegia pada 800 tahun yang lalu. Wujud 3D ini diperkenalkan pada Oktober 2022 lalu oleh Ellen Grav, arkeolog dari Museum Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU).
ADVERTISEMENT
Rekonstruksi ini berdasarkan tengkorak seorang wanita bernama “Tora”, yang diduga lahir pada akhir tahun 1200-an di sebuah wilayah yang sekarang bernama Trondheim. Kota tersebut pada masanya diisi oleh pengrajin dan pedagang.
Tidak ada catatan tertulis soal Tora, atau keterangan apa pun yang menyertai penemuan kerangkanya. Namun ilmuwan dan artis bekerja sama untuk membangun figur Tora.
"Kami tahu dia dimakamkan di halaman gereja dekat jalan tempat tinggal para pedagang," kata Grav kepada Live Science. "Ini menunjukkan bahwa dia bisa saja tinggal di keluarga pedagang."
Arkeolog menduga bahwa orang-orang yang dimakamkan di halaman gereja adalah kalangan berada.
"Karena Tora hidup sekitar 65 tahun, yang dianggap cukup tua untuk periode itu," kata Grav. "Kami percaya bahwa dia pasti menjalani kehidupan yang cukup baik pada masanya."
ADVERTISEMENT
Deformitas tulang belakang pada kerangka Tora membuat Grav dan timnya menyimpulkan nenek tersebut kemungkinan besar berjalan membungkuk. Dia juga tidak memiliki gigi bawah dan hidup tanpanya untuk waktu yang lama sebelum kematiannya.
Bagi para arkeolog, bengkok di punggung Tova dan giginya yang hilang mengisyaratkan tanda-tanda kerja keras dan keausan seumur hidup pada kerangka itu.
Tora, wanita yang hidup di Norwegia 800 tahun yang lalu. Foto: Age Hojem, NTNU University Museum

Proses rekonstruksi 3 dimensi

Grav bekerja dengan Thomas Foldberg, penata rias industri film yang berbasis di Denmark, untuk menjadikan Tora senyata mungkin. Tidak seperti banyak rekonstruksi wajah yang melibatkan penggunaan sinar-X atau CT scan, Foldberg berfokus pada kerangka Tora untuk membantu membuat model 3D seperti apa rupa wanita abad pertengahan ini.
Untuk kulit Tora, Foldberg menggunakan silikon dan bahkan "noda hati yang dilukis dengan tangan dan bintik-bintik lain" di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
"Setiap helai rambut di alis, bulu mata, dan rambut wajah ditempel satu per satu," kata Grav. "Ini benar-benar karya seni yang luar biasa."
Untuk kostum Tora, Grav meminta bantuan Marianne Vedeler, seorang profesor tekstil di Departemen Arkeologi di Universitas Oslo, Norwegia, yang meneliti penemuan arkeologi dari daerah yang berasal dari zaman Tora hidup. Vedeler kemudian meminta penjahit lokal untuk membuat pakaian untuk model tersebut.
"Nille Glæsel, penjahit Viking dan gaun abad pertengahan yang berpengalaman, membuat gaun Tora untuk kami menggunakan teknik abad pertengahan. Dia memintal benang, menganyam kain dan mewarnainya dengan Rubia tinctorum (juga dikenal sebagai mawar gila)," kata Grav.
“Lalu dia menjahit gaun itu dengan tangan setelah rekonstruksi (Vedeler). Dia juga membuat sepatu. Kami memiliki banyak temuan sepatu dari Trondheim, jadi cukup mudah untuk mengetahui seperti apa sepatu itu."
ADVERTISEMENT
Adapun ekspresi ramah yang diberikan pada wujud Tora, Grav menjelaskan itu penting bagi ilmuwan untuk memberikan penontonnya perasaan pertemuan yang hangat. Ekspresi tersebut juga menggambarkan manusia abad pertengahan.