Ini Pulau Paling Berbahaya di Dunia: Banyak Ular Beracun

28 April 2021 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Ilha da Queimada Grande di Sao Paulo Brasil Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Ilha da Queimada Grande di Sao Paulo Brasil Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Biasanya sebuah pulau dipenuhi dengan permukiman manusia, dihuni satwa endemik atau bahkan tak berpenghuni sama sekali hanya hutan belantara. Tapi apa jadinya jika sebuah pulau dihuni oleh ular beracun?
ADVERTISEMENT
Nyatanya, pulau tersebut benar-benar ada, namanya Pulau Ilha da Queimada Grande di Brasil. Letaknya sekitar 90 mil dari lepas pantai São Paulo.
Sama seperti Indonesia, Brasil ini juga punya beberapa pulau yang indah. Namun, Ilha da Queimada berbeda, ia mendapat predikat pulau dengan status paling berbahaya di dunia.
Status pulau paling berbahaya di dunia memang tak berlebihan untuk Ilha da Queimada. Bagaimana tidak, menurut laporan Smithsonian, pulau ini dipenuhi dengan 2.000 hingga 4.000 golden lancehead viper (Bothrops insularis).
Ular yang juga dikenal sebagai ular kepala tombak emas ini merupakan salah satu ular paling mematikan di seluruh dunia.
Ular Golden Lancehead (Bothrops insularis). Foto: Getty Images
Atlas Obscura melaporkan terdapat satu sampai lima ular dalam setiap meter persegi di wilayah pulau tersebut. Kepadatan populasi ular golden lancehead di Ilha da Queimada Grande dihasilkan dari evolusi selama ribuan tahun tanpa campur tangan manusia.
ADVERTISEMENT
Semua bermula pada periode sekitar 11.000 tahun yang lalu, saat permukaan laut naik cukup tinggi untuk mengisolasi Ilha da Queimada Grande dari daratan Brasil. Kondisi itu menyebabkan spesies ular yang hidup di sana berevolusi secara berbeda ketimbang saudara-saudaranya di daratan Brasil.
Ular yang terdampar di Ilha da Queimada Grande tidak memiliki predator di permukaan tanah. Keuntungan ini memungkinkan mereka berkembang biak dengan cepat.
Namun, golden lancehead punya satu masalah. Karena pulau itu terisolasi, mereka juga tidak memiliki mangsa di permukaan tanah.
Untuk mencari makanan, ular golden lancehead biasanya merayap ke atas pohon untuk memangsa burung yang mengunjungi pulau itu saat musim migrasi.
Kebanyakan ular biasanya tak langsung memangsa hewan buruan mereka. Mereka umumnya akan mengigit buruan mereka, menunggu racunnya bekerja, dan melacak korbannya lagi sebelum dimakan.
ADVERTISEMENT
Nah, berbeda dengan ular kebanyakan, golden lancehead tidak dapat melacak burung yang mereka gigit. Untuk mengatasi masalah ini, racun yang mereka hasilkan berevolusi menjadi tiga hingga empat kali lebih kuat dan efisien dari ular daratan mana pun. Kemampuan itu memungkinkan ular emas ini membunuh sebagian besar mangsa, dan melelehkan daging manusia, hampir secara instan.
Ilha de Queimada Grande, Brazil Foto: Shutter Stock
Golden lancehead sendiri merupakan musuh utama serangan ular yang dihadapi warga Brasil. Setidaknya, 90 persen insiden gigitan ular yang menimpa masyarakat Brasil berasal dari ular golden lancehead.
Menurut laporan Smithsonian, gigitan dari golden lancehead membawa risiko kematian hingga tujuh persen. Bahkan, meski telah mendapat perawatan dan pengobatan, korban yang digigit ular itu masih memiliki kesempatan meninggal hingga tiga persen.
ADVERTISEMENT
Bisa ular tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal, nekrosis jaringan otot, pendarahan otak dan pendarahan usus.
Dengan risiko semacam itu, pemerintah Brasil secara ketat mengontrol siapa saja yang masuk ke pulau Ilha da Queimada Grande. Namun, tanpa aturan ketat pun pulau paling berbahaya di dunia itu enggak bakalan jadi destinasi wisata yang populer.