Ini Queen's Gambit Dunia Nyata: Raih Grandmaster Catur Saat 14 Tahun

10 Desember 2020 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grandmaster perempuan, Anya Corke Allen, saat bertanding di Warsaw, Polandia, tahun 2013 Foto: Przemyslaw Jahr/Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Grandmaster perempuan, Anya Corke Allen, saat bertanding di Warsaw, Polandia, tahun 2013 Foto: Przemyslaw Jahr/Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Serial The Queen's Gambit mencatat rekor di Netflix. Dalam 28 hari penanyangannya, ia ditonton sebanyak 62 juta pengguna, dan menjadikannya sebagai serial pendek Netlix yang paling banyak ditonton.
ADVERTISEMENT
Anya Taylor-Joy yang berperan sebagai Beth Harmon, digambarkan sebagai perempuan muda pemain catur berbakat, yang mengalahkan pria yang lebih tua darinya, dan pada akhirnya ia melakukan perjalanan ke Rusia.
Dalam dunia nyata, ternyata ada seorang grandmaster catur muda, yang ceritanya mirip dengan Beth Harmon. Dia adalah Anya Corke Allen. Kisah dan perjalanan Anya dalam bermain catur dan mendapatkan gelar grandmaster, diangkat oleh media South China Morning Post.
Anya lahir di California, AS, dan besar di Hong Kong. Dalam dunia nyata, dia bermain catur sejak usia muda, mengalahkan para pria, memenangkan empat gelar kejuaraan di Hong Kong pada 2004, 2005, 2006 dan 2008. Dia juga tercatat pernah bermain untuk Inggris.
Yang menarik, Anya meraih gelar woman grandmaster (WGM) saat usia 14 tahun. Grandmaster adalah gelar tertinggi selain title juara dunia yang diberikan kepada seorang pecatur dari federasi catur dunia, FIDE (Fédération Internationale des Échecs).
ADVERTISEMENT
Kemudian, dia melakukan perjalanan ke Rusia dan serius belajar bahasa serta budayanya. Tahun 2009 dia kembali ke Amerika Serikat. Mengalihkan fokusnya pada studi. Lulus dalam filsafat dan bahasa Rusia pada 2013 dari Wellesley College, melanjutkan pendidikan master bahasa dan sastra Slavia dari Yale University.
Kini, Anya berusia 30 tahun dan sedang fokus kuliah hukum Juris Doctor di Yale Law School, Amerika Serikat.
Tokoh fiksi Beth Harmon dalam The Queen's Gambit Foto: Netflix
Walau bagaimanapun, Anya bukanlah Beth Harmon dalam kisah The Queen's Gambit. Masa kecil mereka sangat berbeda. Tapi, Anya bilang dia dapat memahami beberapa aspek kehidupan kisah Beth Harmon, terutama perasaan terasing saat turnamen melawan para pria.
“Saya mulai bermain catur pada usia sembilan tahun, dan saya memenangkan kejuaraan 'terbuka' pertama saya pada usia 13 tahun, sehingga aspek-aspek dari cerita Beth itu bergema dengan saya,” kata Anya, dikutip South China Morning Post.
ADVERTISEMENT

Awal mula kenal catur

Corke Allen menemukan catur secara tidak sengaja. Ketika bosan di rumah, dia geledah lemari dan di sana dia menemukan satu set catur tua yang berdebu.
ADVERTISEMENT
Potongan-potongan kayu set catur itu menarik mintanya. Dia minta sang ayah untuk mengajari. Sebulan kemudian, dia lihat selebaran klub catur dan segera mendaftar ke sana. Dari sinilah kemampuan caturnya berkembang pesat.
Dia memenangkan pertandingan klub catur Sekolah Dasar Kennedy di Hong Kong dan menang dalam kompetisi kelompok usia. Orang tua mendukung penuh hobi Anya. Ayahnya adalah seorang pemain catur amatir yang sangat antusias di kala muda.
Woman Grandmaster, Anya Corke Allen. Foto: Wellesley College
Perlahan, Anya mulai ikut turnamen internasional dan berlatih dengan pemain profesional di Rusia dan Eropa Timur.
Catur menjadi kehidupan serius bagi Anya, sementara remaja lain menikmati gaya hidup lain. Anya melanjutkan pendidikan akademisnya melalui belajar mandiri.
"Satu-satunya pengetahuan yang saya dapat tentang pencapaian remaja 'normal', seperti pesta, pesta prom, dan semacamnya, berasal dari menonton film sekolah menengah," katanya. “Saya menghabiskan lebih banyak waktu bermain catur dengan orang tua daripada bersosialisasi dengan orang-orang seusia saya. Tapi itu tidak terasa seperti pengorbanan pada saat itu, karena saya percaya hal itu sepadan."
ADVERTISEMENT
Dia bilang sama sekali tidak menyesali hal tersebut. Bagianya, dia telah mendapatkan kesempatan yang luar biasa hebat untuk bepergian untuk tanding catur, mengenal budaya yang berbeda, dan bertemu banyak orang yang menarik.
Catur secara tak langsung juga mengarahkannya pada minat dan studinya pada budaya atau sastra Rusia.
“Terlepas dari kecintaan saya pada catur, saya tidak memiliki obsesi setinggi Beth Harmon; catur akan selalu menjadi bagian dari identitas saya, tetapi itu hanya satu dari banyak minat yang ingin saya jelajahi sepanjang hidup saya," tambah Anya.
Grandmaster Judit Polgar saat bertanding di turnamen Chess Classic di Mainz, Jerman, tahun 2008. Foto: Ygrek (CC BY 3.0)
Anya sendiri mengidolakan pemain catur perempuan asal Hungaria, Judit Polgar, yang bagianya adalah pemain catur perempuan terbaik sepanjang masa. Anya menggambarkan Judit Polgar sebagai "Beth Harmon dalam kehidupan nyata" karena menembus batasan gender untuk bersaing di kelas catur tertinggi.
ADVERTISEMENT