Ini Sejarah dan Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

13 Agustus 2020 6:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teks Indonesia Raya Foto: perpusnas.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Teks Indonesia Raya Foto: perpusnas.go.id
ADVERTISEMENT
Barangkali, hanya sedikit orang tahu kalau lagu Indonesia Raya ciptaan komponis Wage Rudolf Supratman punya 3 stanza. Lagu yang sering dikumandangkan saat upacara dan acara-acara tertentu ini memiliki sejarah panjang yang mungkin tidak diketahui banyak orang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), instrumen lagu Indonesia Raya 3 stanza pertama kali dilantunkan dan dimainkan Supratman pada 28 Oktober 1928. Pada awal kemunculannya, lagu ini diberi judul “Indonesia Merdeka”, bukanlah “Raya” sebagaimana yang sering dinyanyikan saat ini.
Namun karena pada masa kolonialisme istilah merdeka masing sangat sensitif bagi penjajah, maka kata “Merdeka” pada judul diganti menjadi “Raya”, yang kemudian dimuat dalam koran Shin Pho pada 10 November 1928.
Berdasarkan rekaman pertama yang dibuat Wage Rudolf Supratman bersama seorang Tionghoa bernama Yo Kim Tjan pada 1927, lagu kebangsaan Indonesia dimainkan dengan alunan musik keroncong, yang saat itu banyak digemari masyarakat. Sekarang suara rekamannya bisa didengarkan di Museum Benteng Heritage di Kota Tangerang milik Udaya Halim.
Pengunjung masuk ke dalam Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Perubahan musik pun terjadi pada masa kolonialisme Jepang, sekitar tahun 1942 hingga 1945. Pada saat itu, pemerintah Jepang membentuk panitia yang ditugaskan untuk mengubah lagu Indonesia Raya dari musik keroncong menjadi mars. Panitia perubahan ini dipimpin langsung oleh Ir Soekarno dan beranggotakan Ki Hadjar Dewantoro, Soedibyo (suami dari Ibu Soed), Darmawijaya, Kusbini, M Yamin, dan Kol Simandjuntak.
ADVERTISEMENT
Lirik lagu pun akhirnya berubah dari yang pertama ditulis Supratman, kendati perubahannya tidak jauh berbeda. Instrumen berikutnya merupakan versi yang dibuat oleh Yosef Claire pada 1950 atas persetujuan Soekarno. Pada versi baru tersebut, empat baris lirik sebelum refrain dibuat lebih mendayu serta didominasi oleh alunan musik gesek.
Sedangkan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan saat ini merupakan instrumen versi baru yang dibuat oleh Addie MS bersama Twilight Orchestra miliknya yang dibuat pada tahun 1997 silam. Yang paling penting adalah lagu Indonesia Raya 3 stanza ternyata memiliki makna dan doa di dalamnya.
Adapun lagu Indonesia Raya yang sering dinyanyikan saat upacara dan acara-acara kenegaraan merupakan lagu di stanza pertama. Sementara dua stanza lainnya jarang kita dengarkan. Tampaknya ini tidak terlalu mengejutkan karena baru tahun 2015 pemerintah memperkenalkannya ke anak-anak Indonesia.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menurunkan bendera Merah Putih saat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kemendikbud mengatakan, bahwa memperkenalkan dua stanza lain di lingkungan pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa dari kalangan generasi muda.
ADVERTISEMENT
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah mengatur agar sekolah menyelenggarakan upacara bendera pada hari Senin, dan atau pada hari kemerdekaan serta hari-hari besar nasional lainnya. Yang berbeda, kini upacara di sekolah wajib menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya Tiga Stanza sebagaimana diatur pada pasal 17 dan 18 dalam peraturan ini.
Untuk mengetahui bagaimana lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza tersebut, simak berikut ini:

Stanza I

Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku, Di sanalah Aku Berdiri, Jadi Pandu Ibuku,
Indonesia Kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku, Marilah Kita Berseru, Indonesia Bersatu.
Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku, Bangsaku, Rakyatku, Semuanya,
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya.
ADVERTISEMENT
Reff:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Tanahku, Negriku yang Kucinta,
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya

Stanza II

Indonesia Tanah Yang Mulia, Tanah Kita yang Kaya, Di sanalah Aku Berdiri, Untuk Slama-lamanya,
Indonesia Tanah Pusaka, Pusaka Kita Semuanya, Marilah kita Mendoa, Indonesia Bahagia,
Suburlah Tanahnya, Suburlah Jiwanya, Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya.
Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya, Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Tanahku, Negriku yang Kucinta,
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya

Stanza III

Indonesia Tanah Yang Suci, Tanah Kita Yang Sakti, Di sanalah Aku Berdiri, N’jaga Ibu Sejati,
Indonesia, Tanah Berseri, Tanah Yang Aku Sayangi, Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi,
S’lamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya.
Majulah Negrinya, Majulah Pandunya, Untuk Indonesia Raya,
ADVERTISEMENT
Reff:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Tanahku, Negriku yang Kucinta,
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya.