Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Suku Paling Terisolasi di Bumi, Tolak Manusia Luar Selama Ribuan Tahun
18 Juni 2023 11:02 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Ada 100 lebih suku primitif di seluruh dunia. Mereka menolak segala jenis hubungan dengan dunia luar. Namun, di antara suku-suku primitif tersebut, tak diragukan lagi Suku Sentinel-lah yang paling terisolasi.
ADVERTISEMENT
Orang Sentinel pernah menjadi berita utama internasional pada 2018 ketika seorang misionaris Kristen dari AS diam-diam menyusup secara ilegal ke pulau tempat Suku Sentinel berada. Namun alih-alih disambut dan dipersilakan duduk, misionaris itu dibunuh menggunakan anak panah. Insiden mengerikan ini hanya satu dari sebagian kecil kebrutalan yang dilakukan suku Sentinel saat ada orang yang masuk ke wilayahnya.
Suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara, sebuah pulau seukuran Kota Sukabumi yang ditemukan antara India dan Myanmar di Samudra Hindia. Di bawah hukum India, orang-orang dilarang mendekati pulau Sentinel sejauh 9,26 kilometer (sebagai batas aman) untuk menghormati dan melindungi mereka dari kontaminasi dunia luar.
Di sebelah timur Pulau Sentinel, ada sebuah wilayah yang dikenal sebagai Kepulauan Andaman, tetapi orang-orang Andaman juga hampir dipastikan tidak pernah berhubungan dengan suku Sentinel.
ADVERTISEMENT
“Ini membuat Suku Sentinel menjadi suku paling terasing di dunia karena mereka tidak punya tetangga. Sebagian besar suku terasing memiliki tetangga yang mungkin bisa mereka ajak berdagang atau bertemu di hutan, tetapi suku Sentinel benar-benar tidak punya siapapun,” kata Sophie Grig, Senior Research and Advocacy Officer di Survival International, sebagaimana dikutip IFL Science.
“Tingkat isolasi orang Sentinel itu unik."
Mengingat keterasingan mereka, dunia hampir tidak tahu apa-apa tentang kehidupan Sentinel, termasuk berapa jumlah anggota suku, dan bagaimana cara mereka bertahan hidup. Sensus India pada 2011 memperkirakan hanya ada 15 orang yang tinggal di Pulau Sentinel Utara. Namun, angka yang sebenarnya diperkirakan mencapai 100 orang, bahkan lebih.
Sementara berdasarkan laporan orang-orang yang pernah mengamati Pulau Sentinel dari perahu, diyakini ada sekitar 100 orang yang tinggal di sana. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok terpisah. Pemukiman Sentinel terdiri dari dua jenis rumah berbeda: Gubuk komunal besar dan tempat tinggal sementara dengan bangunan didesain tanpa dinding.
ADVERTISEMENT
“Sebagian besar pengetahuan kita tentang cara hidup mereka didapat dari pengamatan jarak jauh di atas perahu. Kami bahkan tidak tahu mereka menyebut diri mereka apa,” kata Grig.
Pemerintah India pernah mencoba melakukan kontak dengan orang Sentinel pada 1970-an, tujuan akhirnya mengajari mereka bercocok tanam. Saat itu pemerintah mengirim perahu berisi sejumlah hadiah yang akan diberikan ke orang Sentinel. Namun, setibanya di dekat pulau, anggota suku tampak menolak upaya komunikasi tersebut, mereka membungkuk kepada para pengunjung sebagai tanda bahwa “kita tidak menerima tamu di sini”.
“Ada periode singkat di tahun 1990-an di mana orang Sentinel benar-benar membiarkan pengunjung mendekati pulau, mendarat di pantai, dan mengambil beberapa buah kepala. Lalu, tak ada yang tahu alasannya, mereka berhenti membiarkan pengunjung datang dan kembali bersikap agresif,” kata Grig.
ADVERTISEMENT
“Apakah itu karena beberapa orang [dari suku] terjangkit penyakit, kami tidak tahu.”
Pemerintah India akhirnya menghentikan upaya kontak dengan suku Sentinel, menyusul protes dari kelompok dan aktivis hak asasi pribumi. Sejak saat itu, orang Sentinel tetap menganggap manusia luar sebagai musuh dan dalam beberapa tahun terakhir mereka bersikap agresif.
Indian National Coast mencoba melihat keadaan masyarakat Sentinel menggunakan helikopter tak lama setelah tsunami dahsyat menghantam Samudra Hindia pada Desember 2014. Yang mengejutkan, orang Sentinel justru terlihat mengintai helikopter yang terbang di atas pemukimannya. Seorang anggota bahkan berusaha menyerang helikopter menggunakan panah. Ini menandakan bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan sama sekali.
Insiden lain terjadi pada 2006, ketika dua nelayan dari India secara tidak sengaja terdampar di pulau tersebut. Nahas, mereka langsung dibunuh oleh orang Sentinel.
ADVERTISEMENT
“Mereka membuat pilihan yang jelas dan tindakan yang sangat jelas kepada dunia bahwa mereka ingin tetap terisolasi, tidak berhubungan dan dibiarkan sendiri,” jelas Grig.
Jika melihat sejarah pada masa kolonial, kita akan tahu alasan kenapa suku Sentinel menolak dunia luar. Tulisan M. Sasikumar yang diterbitkan di Journal of the Anthropological Survey of India menyebutkan orang Sentinel memilih untuk tetap terisolasi karena mereka mengalami kekejaman masa lalu dari 'orang asing' yang beradab.
Upaya mengenalkan suku Sentinel dengan dunia luar pernah dilakukan oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada 1858, Inggris mencoba menenangkan masyarakat suku pedalaman yang tinggal di Andaman dan Nikobar, termasuk suku Sentinel.
Cara yang dipakai adalah menculik beberapa anggota suku, lalu membawa mereka ke Port Blair dan memperlakukan mereka dengan baik. Inggris berharap sikap ramah ini bisa membawa mereka berteman dengan suku yang sebelumnya bermusuhan. Cara ini telah dilakukan oleh Inggris sejak lama.
ADVERTISEMENT
Maurice Vidal Portman, petugas kolonial yang ditempatkan di Andaman, melakukan upaya pertamanya untuk berteman dengan orang Sentinel pada 1880. Dia mendarat di pulau dengan prajurit bersenjata lengkap. Kala itu, orang-orang Sentinel hilang dari hutan, meninggalkan tempat tinggal mereka. Beberapa hari kemudian, prajurit Portman menemukan sepasang lelaki dan perempuan tua serta empat anak kecil. Portman membawa mereka ke Port Blair.
Sayangnya, pasangan tersebut meninggal setelah sampai di Port Blair lantaran terserang penyakit. Namun, Portman mengembalikan anak-anak itu ke Pulau Sentinel Utara dan diberikan banyak hadiah. Setelah ini, orang-orang Sentinel tidak pernah terlihat lagi di luar Pulau Sentinel Utara.
Saat ini suku Sentinel tinggal di pulau terpencil di Samudra Hindia. Mereka masih menolak berhubungan dengan dunia luar karena menganggap kita orang jahat. Grig berharap, mereka akan tetap di sana dan tidak ada yang mengganggunya. Meski di masa depan, eksploitasi ekonomi, penggundulan hutan, dan penyebaran penyakit bisa mengancam keberadaannya.
ADVERTISEMENT