Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nama tanaman langka itu diambil dari nama ahli botani Austria, Friedrich Welwitsch, yang menemukannya di Angola pada 1859. Dalam bahasa Afrikaans, Welwitschia diberi nama “tweeblaarkanniedood”, yang berarti dua daun yang tidak bisa mati. Penamaannya tepat, karena Welwitschia hanya menumbuhkan dua daun dalam seumur hidupnya.
Beberapa tanaman Welwitschia diyakini telah berusia lebih dari 3.000 tahun, dengan dua daun yang terus tumbuh. Jika berbicara penampilannya, tanaman ini mungkin tidak terlihat menarik.
Dua daunnya yang berwarna hijau berserat selalu diterpa angin gurun yang kering dan tak jarang dimakan oleh hewan yang keausan. Akibatnya penampilan daunnya menjadi robek dan melengkung seiring waktu, menyebabkan Welwitschia terlihat seperti gurita dan membuat para ilmuwan terpesona.
“Tanaman ini bisa hidup ribuan tahun, dan tidak pernah berhenti tumbuh. Ketika itu berhenti tumbuh, artinya telah mati,” kata Andrew Leitch, ahli genetika tanaman di Queen Mary University of London, seperti dikutip The New York Times.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, tim ilmuwan melaporkan beberapa rahasia Welwitschia berhasil berkembang di Gurun Namib dengan kondisi yang keras selama jutaan tahun. Hasil studi ini menganalisis genom Welwitschia yang mengalami perubahan penting.
Para ilmuwan menemukan bahwa sebagian besar genom Welwitschia adalah sekuens DNA yang menggandakan diri disebut retrotransposon. Namun, sekitar dua juta tahun yang lalu, perubahan genetik menyebabkan semua urutan DNA ini dibungkam melalui proses yang disebut metilasi DNA.
"Sekitar 86 juta tahun yang lalu, setelah kesalahan dalam pembelahan sel, seluruh genom Welwitschia berlipat ganda selama masa kekeringan yang meningkat dan berkepanjangan di wilayah tersebut (Gurun Namib)," jelas Tao Wan, seorang ahli botani di Fairy Lake Botanical Garden in Shenzhen, China, dan penulis utama penelitian ini.
Studi ini juga menemukan bahwa Welwitschia memiliki perubahan genetik lain yang tersembunyi di daunnya. Jika daun tanaman rata-rata tumbuh dari ujung batang dan cabangnya, daun Welwitschia keluar dari area yang disebut meristem basal.
ADVERTISEMENT
Dr. Wan berharap mempelajari genetik Welwitschia dapat membantu manusia membiakkan tanaman lainnya akan memiliki daya tahan yang lebih keras dan bisa hidup lebih lama, sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian.