news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ini Tanzanite, Batu Langka yang Bikin Pemiliknya Jadi Miliarder dalam Semalam

26 Juni 2020 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saniniu Laizer, penemu batu permata Tanzanite terbesar. Foto: Dok. Kementerian Pertambangan Negara Tanzania
zoom-in-whitePerbesar
Saniniu Laizer, penemu batu permata Tanzanite terbesar. Foto: Dok. Kementerian Pertambangan Negara Tanzania
ADVERTISEMENT
Usaha dan keberuntungan bisa membuat seseorang menjadi kaya raya. Hal itu terbukti dengan kisah Saniniu Laizer, seorang penambang di Tanzania yang berhasil menjadi miliader berkat menemukan batu langka tanzanite terbesar.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 52 tahun itu dilaporkan mendapatkan keuntungan lebih dari 3,35 juta dolar AS atau sekitar Rp 47,5 miliar dengan menjual dua batu tanzanite yang memiliki bobot masing-masing 9,27 kilogram dan 5,103 kilogram.
Tanzanite adalah batu permata yang paling langka di Bumi dan hanya ditemukan di Tanzania utara. Batu yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 itu biasanya diolah menjadi perhiasan.
Menurut laporan BBC, seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan. Daya tarik batu mulia itu terletak pada ragam warnanya, seperti hijau, merah, ungu dan biru.
Batu tanzanite dinilai berdasarkan kelangkaan, dan semakin halus warna atau kejernihannya akan menambah harga yang meningkat tajam, seperti yang ditemukan oleh Laizer yang merupakan batu tanzanite terbesar saat ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, tanzanite terbesar memiliki bobot 3,38 kilogram yang ditemukan oleh perusahaan tambang komersial pada 15 tahun lalu. Kini, rekor tersebut terpecahkan oleh Laizer.
Batu permata Tanzanite. Foto: Dok. Kementerian Pertambangan Negara Tanzania

Bangun mal dan sekolah

Setelah menemukan batu tanzanite dan menjualnya ke Kementerian Pertambangan Negara Tanzania, Laizer akan membuat perayaan besar di desa asalnya. Laizer bahkan mendapatkan ucapan selamat dari Presiden Tanzania, John Magufuli, atas temuannya itu.
Pria yang memiliki 30 anak dari empat istri ini juga berencana akan membangun pusat perbelanjaan dan sekolah di distrik Simanjiro, Manyara, dari hasil penjualan batu tanzanite itu.
"Aku ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Aku ingin membangun sekolah ini di dekat rumahku. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu membawa anak-anak mereka ke sekolah," jelasnya kepada BBC.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berpendidikan tetapi saya suka hal-hal berjalan secara profesional. Jadi saya ingin anak-anak saya menjalankan bisnis secara profesional," tambahnya.
Laizer mengatakan, rejeki nomplok tidak akan mengubah gaya hidupnya. Dia berencana tetap berternak menjaga 2.000 sapinya. Laizer juga mengaku tidak perlu menambah keamanan, meski sudah menjadi miliarder.
"Ada cukup keamanan di sini. Tidak akan ada masalah. Aku bahkan bisa berjalan-jalan di malam hari tanpa masalah," terangnya.
Batu permata Tanzanite. Foto: Dok. Kementerian Pertambangan Negara Tanzania
Menurut laporan The Guardian, Laizer akan membagikan 10 persen dari pendapatan penjualan batu untuk para pekerja. Laizer menjalankan operasi penambangan besar yang melibatkan lebih dari 200 orang, yang didanai dengan keuntungan dari bisnis ternak dan pertaniannya yang luas.
“Dia memiliki ahli logistik, insinyur, ahli geologi yang membantunya dalam perencanaan operasi. Dia tidak pergi ke lubang untuk menggali sendiri. Dia memiliki sejumlah pekerja yang melakukan penambangan,” kata seorang manajer, Kiria Laizer.
ADVERTISEMENT
Laizer memiliki lisensi resmi melakukan penambangan dari pemerintah. Namun faktanya, banyak penambang rakyat yang tidak resmi dipekerjakan oleh perusahaan tambang. Puluhan juta orang di seluruh Afrika bergantung pada pendapatan dari kegiatan tersebut, meskipun ada bahaya.
Tahun 2019 lalu, Tanzania mendirikan pusat perdagangan di seluruh negara yang memungkinkan penambang rakyat untuk menjual permata dan emas mereka kepada pemerintah, sebuah langkah yang didorong oleh para pegiat yang berupaya memperbaiki kondisi di industri.