Iseng Gali Cacing, Bocah Ini Malah Temukan Fosil 500 Juta Tahun di Kebunnya

30 Maret 2021 8:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bocah berusia enam tahun temukan fosil kerang purba berusia 500 juta tahun.  Foto: PA/Vish Singh
zoom-in-whitePerbesar
Bocah berusia enam tahun temukan fosil kerang purba berusia 500 juta tahun. Foto: PA/Vish Singh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bocah berusia enam tahun bernama, Siddak Singh Jhamat, dari Walsall, Inggris, menemukan fosil karang tanduk berusia ratusan juta tahun. Fosil itu ditemukan secara tidak sengaja ketika Sid mencari cacing di taman West Midlands.
ADVERTISEMENT
Cerita bermula saat Sid mendapatkan kado natal berupa peralatan mencangkul. Ia kemudian menggunakannya untuk mencari cacing di kebun miliknya di Walsall. “Saya baru saja menggali cacing dan benda-benda seperti tembikar dan batu bata dan saya menemukan batu ini yang terlihat seperti tanduk,” katanya sebagaimana dikutip The Guardian.
“Saya mengira itu bisa adalah gigi, cakar atau tanduk, tapi sebenarnya itu adalah sepotong karang yang disebut karang tanduk. Saya sangat penasaran tentang apa itu sebenarnya."
Ayah Sid, Vish Singh, mengaku terkejut dengan apa yang ditemukan anaknya. Karena merasa penasaran, keesokan harinya Vish Singh mencoba kembali menggali tanah di tempat karang tanduk itu ditemukan. Ia menemukan moluska kecil dan kulit kerang lain, serta sesuatu yang disebut crinoid.
ADVERTISEMENT
“Di dalamnya ada banyak moluska kecil dan kulit kerang, dan sesuatu yang disebut crinoid, (makhluk) seperti tentakel cumi-cumi. Jadi ini adalah benda prasejarah,” katanya.
Fosil kerang yang ditemukan oleh bocah. Foto: PA/Vish Singh
Vish Singh mengidentifikasi karang tanduk itu melalui kelompok fosil yang pernah ditemukan sebelumnya. Hasilnya, menurut Vish Singh, kemungkinan besar itu adalah karang Rugosa diperkirakan berusia antara 251 juta hingga 488 juta tahun.
“Periode keberadaan mereka antara 500 juta dan 251 juta tahun lalu, era Paleozoikum,” katanya. “Inggris pada saat itu adalah bagian dari Pangaea, sebuah daratan benua. Inggris juga berada di bawah air… itu merupakan bentangan waktu yang cukup signifikan.”
Lebih lanjut, Vish Singh mengatakan bahwa dia dan keluarga sebenarnya tidak tinggal di daerah yang terkenal dengan fosil-fosil prasejarah, seperti Jurassic Coast di selatan Inggris. Namun mereka memiliki banyak tanah liat alami di taman tempat fosil itu ditemukan. Vish Singh berencana akan memberi tahu Museum Geologi University of Birmingham tentang penemuannya.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang berkomentar tentang betapa menakjubkannya menemukan sesuatu di taman belakang. Mereka mengatakan kamu dapat menemukan fosil di mana saja jika mencarinya dengan cukup cermat, tetapi menemukan potongan yang sangat besar seperti itu cukup unik,” katanya.