'Iseng-iseng' Ilmuwan MIT Ungkap Kenapa Krim Oreo Cuma Menempel Satu Sisi

22 April 2022 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi krim Oreo. Foto: inkanya Anankitrojana/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi krim Oreo. Foto: inkanya Anankitrojana/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tau kukis lapis Oreo. Jika kita mencoba membuka wafer tersebut, maka krim putihnya pasti menempel di satu sisi wafer, tidak pernah tersebar secara adil di kedua sisi, kenapa?
ADVERTISEMENT
Ternyata pertanyaan yang sama juga ditanyakan oleh insinyur di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
“Ada masalah menarik dalam mencoba membuat krim terdistribusi secara merata di antara dua wafer, yang ternyata sangat sulit,” kata Max Fan, seorang sarjana di Departemen Teknik Mesin MIT.
Mereka menguji apakah benar krim Oreo selalu menempel di satu sisi. Mereka melakukan tes reologi—ilmu yang mempelajari bagaimana material mengalir—di lab untuk mengetahui hal ini.
Mereka menciptakan alat yang diberi nama ‘Oreometer’. Alat ini khusus memisahkan wafer Oreo dengan sudut dan berat terukur. Menggunakan alat ini, peneliti mempelajari proses pemisahan dengan melihat proses pemisahan dengan tekanan yang diberikan ke krim.
Ilustrasi perangkat Oreometer. Foto: Dok: Crystal E. Owens dan Max R. Fan via Physics of Fluids
Peneliti menemukan bahwa, tidak peduli Oreo rasa apa atau jumlah isian, krim selalu menempel di hanya satu sisi. Mereka tidak hanya memvariasikan rasa dan muatan, tapi juga derajat rotasi dan torsi untuk memisahkan Oreo.
ADVERTISEMENT
"Kami mengharapkan efek berdasarkan ukuran," kata Crystal Owens, kandidat PhD teknik mesin MIT, yang mempelajari sifat-sifat cairan kompleks. “Jika ada lebih banyak krim di antara lapisan, itu akan lebih mudah berubah bentuk. Tapi sebenarnya tidak demikian.”
Krim Oreo tergolong sebagai yield stress fluid, atau material cair kaku yang akan mengalir seperti benda cair ketika diaplikasikan tekanan. Contoh yield stress fluid bisa kita temukan di produk sehari-hari seperti pasta gigi, busa, mayones, bahkan adonan semen.
Tidak menemukan apa-apa yang menarik dari uji rheology, mereka mengamati posisi krim pada distribusinya di kemasan. Mereka mengamati bahwa krim cenderung menempel pada wafer yang menghadap ke dalam.
Mereka menduga distribusi kotak ini mungkin akibat dari efek lingkungan pasca-manufaktur, seperti pemanasan atau desakan yang dapat menyebabkan krim terkelupas sedikit dari wafer luar, bahkan sebelum diputar.
ADVERTISEMENT
Mereka melihat video pembuatan Oreo. Sepertinya, ketika krim pertama dituangkan ke satu wafer, krim tidak langsung ditutup dengan wafer kedua. Sehingga krim mengeras dan menempel ke wafer pertama, tapi tidak sekuat tempelan ke krim kedua.
Oreo Thins Vanilla Delight. Foto: Adisty Putri Utami/kumparan
“Video dari proses pembuatan menunjukkan bahwa mereka meletakkan wafer pertama, lalu mengeluarkan bola krim ke wafer itu sebelum meletakkan wafer kedua di atas,” kata Owens. “Tampaknya sedikit penundaan waktu dapat membuat krim menempel lebih baik ke wafer pertama.”
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids dengan judul “On Oreology, the fracture and flow of ‘milk’s favorite cookie” per 19 April 2022.