Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Isi Terowongan Rahasia Firaun di Piramida Mesir, Mengarah ke Harta Karun?
15 Maret 2022 6:56 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejumlah teknik beserta teknologi mutakhir pun diikutsertakan untuk memindai isi piramida. Salah satunya seperti yang dilakukan para peneliti kali ini.
Mereka bakal menjajal teknologi pemindaian sinar kosmik baru terhadap piramida ini. Untuk apa? Teknologi ini ternyata digunakan untuk memetakan dan mencari jalan masuk ke 2 terowongan misterius dan kuburan rahasia di dalam piramida ini.
Proyek pemindaian ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2015. Antara 2015 dan 2017, proyek "Scan Pyramids" menjalankan serangkaian pemindaian untuk mendeteksi rongga apa pun. Pemindaian itu mengungkapkan kedua kekosongan, pada tahun 2017.
Dalam pemindaian sebelumnya, peneliti memprediksi, salah satu terowongan bisa saja mengarah ke apa yang mungkin menjadi kuburan firaun Khufu beserta isi-isinya. Berdasarkan data pindaian sebelumnya, kuburan itu memiliki panjang 30 meter dan tinggi 6 meter, menurut laporan Live Science.
ADVERTISEMENT
Ada 2 terowongan yang ditemukan. Mereka menduga, mungkin saja terowongan yang mereka temukan adalah jalan masuk ke kuburan firaun yang selama ini mereka cari. Bisa jadi juga, terowongan itu hanya merupakan salah satu bagian dari proses pembangunan piramida.
Pada pemindaian ini, peneliti juga mengungkap ada ruang rahasia lain yang jauh lebih kecil. Letaknya ada di luar sisi utara piramida. Belum jelas juga keberadaan dan untuk apa terowongan ini dibangun.
Piramida Giza
Piramida Giza dibangun untuk firaun Khufu yang memerintah sekitar tahun 2551 SM hingga 2528 SM. Piramida ini adalah yang terbesar yang pernah dibangun di Mesir kuno dan merupakan satu-satunya keajaiban dunia kuno yang masih ada.
Sekarang, tim baru berencana untuk memindai piramida ini lagi. Kali ini dengan sistem yang lebih kuat yang akan menganalisis muon piramida secara detail dengan teknologi yang telah disebutkan di atas. Muon adalah partikel elementer bermuatan negatif yang terbentuk, ketika sinar kosmik bertabrakan dengan atom di atmosfer bumi.
ADVERTISEMENT
Peneliti akan menggunakan detektor super sensitif untuk menentukan partikel dan memetakan area yang tidak dapat mereka jelajahi secara fisik, seperti pada piramida giza.
"Kami berencana untuk menggunakan sistem teleskop yang memiliki sensitivitas hingga 100 kali lebih tinggi dari peralatan yang baru-baru ini digunakan di Piramida Besar," tulis tim ilmuwan dalam makalah pracetak yang diterbitkan di server pracetak di arXiv. Makalah ini sebelumnya diterbitkan di server pracetak dan masih dalam tahap peer review oleh rekan ilmuwan lain di lapangan.
Karena detektor yang diusulkan sangat besar, alat itu tidak dapat ditempatkan di dalam piramida. Pendekatan yang para ilmuwan lakukan ialah menempatkan alat di luar dan (menggesernya) sedikit demi sedikit.
"Dengan cara ini, kami dapat mengumpulkan muon dari semua sudut untuk membangun kumpulan data yang diperlukan," tulis tim tersebut di koran," kata tim peneliti dalam papernya.
ADVERTISEMENT
"Penggunaan teleskop muon yang sangat besar yang ditempatkan di luar (piramida besar) dapat menghasilkan gambar dengan resolusi yang jauh lebih tinggi karena banyaknya jumlah muon yang terdeteksi," tambah mereka.
Butuh dana
Tim telah menerima persetujuan dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir untuk melakukan pemindaian, tetapi mereka masih butuh dana untuk membangun peralatan dan menempatkannya di samping piramida.
"Kami sedang mencari sponsor untuk proyek (ini)," kata peneliti dari Germi National Accelerator Laboratory, sekaligus co-author penelitian, Alan Bross.
"Begitu dana terkumpul, kami akan (memulai sekitar) dua tahun untuk membangun detektor. Saat ini, (tim peneliti) hanya memiliki dana yang cukup untuk melakukan simulasi dan merancang beberapa prototipe, kata Bross.
Setelah dana terkumpul dan teleskop mulai dipasang di titik lokasi, mereka akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap mendapatkan hasil awal. Kami akan membutuhkan antara dua dan tiga tahun pengamatan untuk mengumpulkan data muon yang cukup pada piramida (ini)," kata Bross.