Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penelitian terbaru mengungkap bahwa beberapa spesies jamur dapat berbicara dengan individu lain di koloni mereka. Peneliti melaporkan bahwa ada sampai 50 ‘kata’ yang digunakan oleh jamur-jamur ini.
ADVERTISEMENT
Jamur berbicara tidak sama dengan manusia yang menggunakan mulut. Mereka menggunakan gelombang listrik /elektrik yang menyebar, jadi lebih mirip dengan sistem saraf manusia.
Pada jamur, terdapat penghubung bernama jaringan miselium. Jaringan miselium ini membawa sinyal dalam bentuk rentetan gelombang listrik, yang disebut juga sebagai train. Total ada total 50 macam train yang berhasil diidentifikasi. Train inilah yang diklaim memiliki fungsi yang mirip dengan kata pada bahasa manusia.
"Dengan asumsi bahwa lonjakan aktivitas listrik digunakan oleh jamur untuk berkomunikasi dan memproses informasi dalam jaringan miselium, kami mengelompokkan lonjakan (listrik tadi) menjadi kata-kata dan memberikan analisis kompleksitas linguistik dan informasi dari aktivitas lonjakan (listrik) jamur," tulis Andrew Adamatzky, ilmuwan computer dari Universitas West England, Inggris, penulis makalah penelitian.
ADVERTISEMENT
Gelombang listrik pada jamur sudah diketahui sejak lama. Namun penggunaannya sebagai media komunikasi, baru terungkap sekarang.
Adamatzky menggunakan empat jenis jamur untuk penelitian ini, antara lain jamur hantu (Omphalotus nidiformis), jamur Enoki (Flammulina velutipes), jamur Split Gill (Schizophyllum commune), dan jamur ulat (Cordyceps militaris).
Gelombang listrik dideteksi dan direkam dengan elektroda mikro yang ditanam ke dalam daging koloni jamur yang masih hidup. Adamatzky merekam ‘train’ komunikasi jamur dapat berlangsung bahkan sampai 21 jam. Salah satu spesies jamur, yakni Split Gill, terdeteksi dapat merangkai “kalimat” paling rumit.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa laju sinyal yang dihasilkan oleh jamur meningkat ketika hifa jamur pencerna kayu bersentuhan dengan balok kayu, meningkatkan indikasi bahwa jamur menggunakan "kata" listrik ini untuk berbagi informasi tentang makanan atau cedera dengan bagian yang jauh dari diri mereka, atau dengan partner yang terhubung dengan hifa seperti pohon.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak tahu apakah ada hubungan langsung antara pola sinyal listrik pada jamur dan ucapan manusia. Mungkin tidak,” ujar Adamatzky kepada Guardian.
“Di sisi lain, ada banyak kesamaan dalam pemrosesan informasi pada substrat hidup dari kelas, famili, dan spesies yang berbeda. Saya hanya ingin membandingkan.”
“Ada juga opsi lain – mereka tidak mengatakan apa-apa,” lanjutnya. Adamatzky menambahkan fenomena sinyal listrik ini bukanlah kejadian acak.
Masih butuh banyak penelitian lebih lanjut dan bukti lebih banyak untuk mengeklaim bahwa sinyal ini adalah “bahasa”.
Dan Bebber, seorang profesor biosains di University of Exeter, dan anggota komite penelitian biologi jamur British Mycological Society mengatakan kepada Guardian “meskipun menarik, interpretasi sebagai bahasa tampaknya agak terlalu antusias, dan akan membutuhkan lebih banyak penelitian dan pengujian hipotesis kritis sebelum kita melihat 'Jamur' di Google Terjemahan.”
ADVERTISEMENT
Live Update