Jangan Keliru, Ini Beda Kera dan Monyet

16 Mei 2025 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ilustrasi monyet ekor panjang. Foto: Patrik Lumintu/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi monyet ekor panjang. Foto: Patrik Lumintu/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Monyet dan kera sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup jelas kalau dilihat cermat. Mereka punya ciri-ciri fisik dan perilaku yang berbeda. Buat kamu yang masih bingung bagaimana cara membedakannya, mari kita bahas lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Perbedaan mencolok bisa dilihat dari ekornya. Kebanyakan monyet memiliki ekor, dengan beberapa di antaranya punya ekor panjang sehingga bisa dipegang. Mereka adalah hewan berkaki empat, menggunakan keempat anggota badannya untuk bergerak. Monyet memiliki empat anggota badan yang panjangnya hampir sama, serta tulang belakang fleksibel.
Monyet terbagi menjadi dua klasifikasi, yakni Dunia Lama dan Dunia Baru berdasarkan tempat tinggalnya. Menurut Pan African Sanctuary Alliance, Monyet Dunia Lama hidup di Afrika dan Asia, sedangkan monyet Dunia Baru hidup di Amerika Tengah dan Selatan. Monyet Dunia Lama dikenal sebagai monyet Afrika-Eurasia, sementara monyet Dunia Baru sebagai monyet Neotropis.
Di sisi lain, kera tidak memiliki ekor. Rancangan tubuh “orthograde” membuat mereka mampu berdiri tegak, dan memberi mereka anggota tubuh yang tidak proporsional dengan lengan dan kaki lebih pendek.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, manusia –yang juga kera– memiliki kaki panjang dan lengan yang lebih pendek. Kera juga punya otak lebih besar dibandingkan dengan monyet. Ini memberi implikasi penting bagi kecerdasan.
Seekor gorila betina bernama Fatou menerima sekeranjang buah untuk menandai ulang tahunnya yang ke-66 di Kebun Binatang Berlin pada 13 April 2023. Foto: Tobias SCHWARZ / AFP
“Ada perbedaan kecerdasan yang signifikan antara monyet dan kera,” kata Becky Malinsky, kurator primata di Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, kepada Live Science. “Meski monyet mampu berpikir kompleks, mereka umumnya punya kapasitas kognitif yang lebih rendah daripada kera.”
Kera dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni kera besar dan kera kecil berdasarkan ukurannya. Kera besar meliputi simpanse (Pan troglodytes), gorila timur (Gorilla beringei), gorila barat (Gorilla gorilla), dan bonobo (Pan paniscus) yang semuanya hidup di Afrika, serta satu lagi orangutan (Pongo) yang hidup di Indonesia. Sementara kera kecil meliputi siamang yang hidup di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan manusia? Manusia juga kera, tapi artikel ini hanya membahas primata non-manusia, ya, Gais.

Genetika monyet vs kera

Kalau kita mempertimbangkan sejarah evolusi keduanya, perbedaan antara kera dan monyet lebih terlihat samar.
“Dari permukaan, hal ini tampak seperti hal yang sangat mudah untuk dibahas. Namun, kesan yang dangkal itu, menurut saya, hanya didasarkan pada hewan yang masih hidup,” kata Sergio Almecija, ilmuwan peneliti senior antropologi biologi di American Museum of Natural History di New York City, AS.
Teori Evolusi Charles Darwin Foto: www.publicdomainpictures.net
Menurut studi yang terbit di jurnal Science pada 2021 dengan Almecija sebagai penulis utamanya, manusia berpisah dari kera–khususnya simpanse– antara 9,3 juta hingga 6,5 juta tahun lalu. Namun, sebuah makalah yang terbit di jurnal Nature pada 2013 menyebut kera dan monyet berpisah dari nenek moyang terakhir mereka dengan rentang waktu yang lebih lama lagi, antara 23 juta hingga 34 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Para penulis menganalisis fosil tertua monyet dan kera Dunia Lama (Afrika-Eurasia) yang ditemukan di Rukwa Rift Basin di Tanzania barat daya. Tim mengklasifikasikan primata fosil baru ini, menyebut kera Rukwapithecus fleaglei dan monyet Nsungwepithecus gunnelli. Penanggalan geologis dari lapisan batuan fosil-fosil ini menunjukkan bahwa mereka berusia sekitar 25,2 juta tahun.
Namun, masih banyak yang perlu dipelajari tentang bagaimana primata berevolusi selama jutaan tahun.
“Catatan fosil dapat menimbulkan berbagai penafsiran dan perdebatan,” tulis Malinsky. “Ini sebenarnya jauh lebih rumit daripada yang kita duga. Kami tidak memiliki informasi sebanyak yang kami kira untuk menjawab beberapa pertanyaan ini.”