Jasad Wanita Hamil Berusia 1.200 Tahun Buka Petunjuk Korban Tumbal Misterius

30 Januari 2025 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penguburan seorang wanita hamil dan janin dari periode Manteno di Ekuador mungkin adalah korban tumbal.  Foto: UNC Charlotte/Sara Juengst
zoom-in-whitePerbesar
Penguburan seorang wanita hamil dan janin dari periode Manteno di Ekuador mungkin adalah korban tumbal. Foto: UNC Charlotte/Sara Juengst
ADVERTISEMENT
Arkeolog yang melakukan penggalian di Ekuador menemukan kuburan mewah berisi sisa-sisa wanita hamil dan janin yang meninggal sekitar 1.200 tahun lalu. Tulang belulang wanita itu menunjukkan bahwa dia dipukuli dan dipotong-potong, dengan sesajen dan kepala orang lain diletakkan di dekatnya.
ADVERTISEMENT
“Fakta bahwa yang meninggal adalah seorang perempuan yang sedang hamil mungkin menunjukkan bahwa dia memegang posisi kekuasaan yang penting, sehingga kekuasaan mereka perlu ‘dikelola’,” kata Sara Juengst, bioarkeolog di University of North Carolina di Charletto, sebagaimana dikutip Live Science.
Juengst dan rekannya merinci pemakaman misterius tersebut dalam studi yang terbit di jurnal Latin American Antiquity pada Kamis (23/1). Makam ini berasal dari periode Manteno (tahun 650 hingga 1534 M) dalam sejarah Ekuador, melibatkan masyarakat pesisir di mana pertanian dan pelayaran menjadi aktivitas utama mereka.
Dari enam makam yang digali Juengst di lokasi Buen Suceso, salah satunya adalah kuburan berisi wanita hamil yang tampak berbeda dengan makam lainnya. Wanita muda itu diperkirakan berusia 17 hingga 20 tahun, dengan kondisi hamil tujuh hingga sembilan bulan saat meninggal. Hasil analisis penanggalan radiokarbon menunjukkan, wanita itu meninggal antara tahun 771 hingga 953 M.
ADVERTISEMENT
Retakan pada tengkorak jasad menunjukkan bahwa ia mungkin meninggal karena pukulan keras di bagian depan kepala. Beberapa saat setelah dia meninggal, seseorang tampak memutilasi tubuh korban, memotong tangan dan kaki kirinya.
Ritual pengorbanan manusia sebenarnya jarang dilakukan oleh masyarakat pesisir Ekuador. Namun, sejumlah artefak yang ditemukan di dalam kuburan membuat makam ini semakin unik. Sejumlah artefak tersebut termasuk cangkang kerang yang diletakkan di rongga mata, ornamen berbentuk bulan sabit yang terbuat dari cangkang moluska Spondylus, dan tiga bilah obsidian di sekeliling tubuhnya, serta capit kepiting yang diletakkan di perut.
Artefak yang ditemukan di pemakaman wanita hamil dan janin, meliputi ornamen kerang Spondylus berbentuk bulan sabit , bilah obsidian, dan capit kepiting. Foto: UNC Charlotte/Sara Juengst
Artefak cangkang moluska berusia 2.000 tahun lebih tua dari pemakaman, dan merupakan barang dagangan berharga. Selain itu, tengkorak orang berusia 25 hingga 35 juga disimpan di dekat bahu wanita hamil, dan sesaji bakaran diletakkan di dadanya.
ADVERTISEMENT
Penanggalan radiokarbon dari bahan yang terbakar menunjukkan benda itu disimpan di kuburan antara tahun 991 hingga 1025, kemungkinan beberapa abad setelah kematian wanita. Juengst bilang, pengorbanan ini sangat menarik karena adanya kontradiksi antara cara dia dibunuh secara sadis dan fakta kuburannya yang dipenuhi oleh barang dagangan mahal.
Artefak yang ditempatkan di sekitar tubuh dan perut wanita menunjukkan perlindungan dan perlakukan khusus untuk dia dan janinnya, terutama ketika Spondylus ditemukan di kuburan yang merupakan benda yang sangat dihargai oleh banyak budaya Amerika Selatan.
Peneliti studi menguraikan dua skenario yang menjelaskan kematian dan penguburan si wanita hamil. Karena perempuan itu meninggal selama periode El Nuno yang dapat menyebabkan masalah pada hasil panen, ilmuwan menduga wanita adalah korban tumbal untuk kesuburan tanah dan memastikan keberhasilan panen.
ADVERTISEMENT
Banyak artefak yang dikubur bersama wanita menggambarkan lingkungan berair yang menjadi tanda adanya hubungan sumber daya alam. Namun, dilihat dari pola penguburannya, perempuan ini kemungkinan memiliki kekuatan politik dan sosial tinggi dalam masyarakat Manteno.
“Jika seorang pesaing perempuan ini ingin mengambil alih,” kata Juengst. “Mereka harus menyingkirkannya dan keturunannya yang belum lahir, tetapi tetap memberinya kehormatan berdasarkan statusnya.”
Peneliti mencatat, penemuan ini mendorong kita untuk mengeksplorasi ide-ide baru dalam arkeologi Ekuador, khususnya bagaimana faktor lingkungan dan sosial berkontribusi terhadap pengorbanan dan perawatan terhadap wanita hamil dan janinnya.