Jejak Ulang Tahun Pertama di Dunia, Siapa Peradaban Paling Awal Merayakan?

23 Februari 2025 16:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kue ulang tahun. Foto: Freeograph/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kue ulang tahun. Foto: Freeograph/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak mengira bahwa budaya pesta ulang tahun pertama kali dilakukan oleh orang-orang Mesir kuno. Tahukah kamu bahwa sebenarnya mereka ternyata bukan yang pertama?
ADVERTISEMENT
Peneliti mencoba menelusuri jejak pesta ulang tahun pertama di dunia. Setelah pengamatan mendalam, memeriksa temuan dan bukti teks dari berbagai peradaban, peneliti menemukan perayaan ultah paling pertama tercatat berasal dari dari Kota Lagash peradaban Sumeria kuno.
Peradaban ini diklaim menjadi yang paling awal diketahui dan dulu terletak di wilayah Mesopotamia selatan, menurut catatan Vladimir Emelianov, sejarawan Universitas St. Petersburg Rusia dilansir Live Science. Ia mempelajari prasasti paku era milenium ketiga sebelum masehi, tepatnya masa pemerintahan Raja Lugalanda pada tahun 2384-2378 SM.
Diceritakan bahwa pesta itu digelar untuk merayakan kelahiran anak-anak penguasa atau elite. Hal itu ditandai dengan pengorbanan hewan yang dilakukan orang yang masih hidup bersama mereka yang telah meninggal.
Ilustrasi bangsa sumeria. Foto: Fedor Selivanov/Shutterstock
"Ketika Lugalanda turun tahkta, catatan tentang perayaan ulang tahun juga berakhir," kata Emelianov.
ADVERTISEMENT
"Sejauh yang saya ketahui, tak ada (perayaan) seperti ini di Mesir atau Asia Kecil kuno (Turki modern)."
Catatan lain datang dari abad ke-5 sebelum masehi dari sejarawan Yunani Herodotus. Saat itu ia menulis kebiasaan orang Persia yakni menghormati hari kelahiran mereka dengan pesta meriah. Baik orang kaya maupun miskin mengadakan pesta ulang tahun. Mereka banyak memasak daging dengan hidangan penutup yang berlimpah.
Rupanya, kebiasaan orang Persia, bagi orang Yunani pada periode ini sangatlah tak biasa, kata Emelianov dalam studi di jurnal Bulletin of St. Petersburg University Oriental and African Studies.
Tahun demi tahun silih berganti, diiringi perayaan ulang tahun lain dari peradaban berbeda seperti Romawi hingga Mesir.
"Satu hal, hari lahir menjadi sesuatu yang membedakan satu orang dengan yang lain. Begitu masyarakat kuno fokus pada individu ketimbang komunitasnya. Ulang tahun menjadi tonggak eksistensi pribadi dan kesuksesan individu," ujar Emelianov.
ADVERTISEMENT
Tak mengherankan, penguasa seperti Firaun Ptolemeus memanfaatkan perayaan ulang tahun jadi alat mencari dukungan politik dan terulang pada era setelahnya, bahkan mungkin hingga saat ini.
Tradisi perayaan ulang tahun boleh datang dan pergi seiring berjalannya waktu. Satu hal yang tak berubah dari ribuan tahun lalu hingga kini termasuk di dunia barat: orang-orang menyiapkan dan memiliki cukup makanan untuk pesta.