Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jenis Madu Ini Efektif Obati Infeksi Paru-paru Akut yang Berpotensi Mematikan
13 September 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sudah sejak lama manusia menggunakan madu untuk menangkal berbagai penyakit karena sifat antimikrobanya. Dan baru-baru ini peneliti menemukan jenis madu yang efektif mengobati infeksi paru-paru akut yang berpotensi mematikan.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa madu mānuka dapat membantu mengobat salah satu infeksi paru-paru paling berbahaya dan bahkan resisten terhadap obat.
“Pengobatan yang menggabungkan amikasin dan madu mānuka ini menunjukkan potensi besar terapi untuk infeksi paru-paru akut yang mengerikan,” kata ahli mikrobiologi Aston University, Victoria Nolan.
Pasien dengan riwayat penyakit paru-paru seperti cystic fibrosis sangat rentan terhadap bakteri Mycobacterium abscessus, penyebab penyakit tuberkulosis. Masalahnya, mengobati bakteri di paru-paru tak semudah yang dibayangkan, karena ada beberapa jenis bakteri yang menginfeksi paru-paru resisten terhadap obat.
Untuk mengobati penyakit paru-paru akut akibat bakteri tertentu, dibutuhkan 12 bulan kemoterapi antimikroba dibarengi dengan konsumsi antibiotik, termasuk amikasin yang punya efek samping parah seperti mual, muntah, kehilangan pendengaran, kerusakan hati, dan pengurangan sel darah putih. Ironisnya, tingkat keberhasilan pengobatan ini cuma 50 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bakteri jahat dan agresif juga bisa menyebabkan infeksi kulit dan jaringan lunak persisten serta menginfeksi organ manapun di tubuh manusia. Lantas, kenapa madu mānuka bisa menjadi obat jitu buat mengatasi infeksi paru-paru parah?
Jadi begini, lebah membuat madu mānuka dari nektar spesies pohon Leptospermum, yang berasal dari Australia, Selandia Baru, dan Asia Tenggara. Bunga mānuka ini memiliki gula gliseron alam nektarnya yang setelah diubah menjadi madu perlahan beraksi menjadi methylglyoxal (MGO). MGO telah dikaitkan dengan sifat antimikroba.
Nolan bersama timnya lantas melakukan uji coba dengan memberikan madu mānuka kepada 16 pasien yang terinfeksi cystic fibrosis dan bronkiektasis, galur M. abscessus yang semuanya resisten terhadap pengobatan antibiotik.
Hasilnya, pasien yang dirawat dengan madu mānuka mampu menghancurkan M. abscessus. Perawat ini lebih baik ketimbang pasien yang hanya dirawat dengan MGO saja. Ini artinya, kandungan lain dalam madu bisa membantu mengatasi bakteri yang resisten obat.
ADVERTISEMENT
Nolan dan tim juga menguji nebulizing mānuka honey untuk digunakan bersama dengan salah satu antibiotik, amikasin, dalam model paru-paru manusia di laboratorium.
Mereka menemukan, bantuan madu secara drastis menurunkan jumlah amikasin yang dibutuhkan untuk pengobatan dari 16 mikrogram per mililiter menjadi 2 mikrogram per mililiter. Ini secara signifikan mengurangi efek samping obat yang mengerikan.
"Ini memiliki potensi untuk secara signifikan mengurangi gangguan pendengaran terkait amikasin dan sangat meningkatkan kualitas hidup begitu banyak pasien–terutama mereka yang menderita cystic fibrosis."
Tim berharap penemuan mereka bisa segera masuk dalam tahap uji klinis. Dan ini akan sangat bermanfaat bagi mereka yang terkena penyakit cystic fibrosis.