Jonathan, Kura-kura Raksasa Tertua di Dunia Kini Usianya 191 Tahun

8 Desember 2023 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonathan, kura-kura raksasa Seychelles, diyakini sebagai reptil tertua yang hidup di bumi dengan usia 185 tahun. Foto: GIANLUIGI GUERCIA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan, kura-kura raksasa Seychelles, diyakini sebagai reptil tertua yang hidup di bumi dengan usia 185 tahun. Foto: GIANLUIGI GUERCIA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kura-kura tertua di dunia bernama Jonathan telah berusia 191 tahun, menambah gelar sebagai hewan darat paling tua yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
Jonathan si Kura-kura raksasa Seychelles (Aldabrachelys gigantea hololissa) ini tinggal di Pulau Saint Helena di Atlantik selatan sejak 1882. Dia merupakan hadiah untuk gubernur yang menjabat saat itu.
Jonathan diperkirakan lahir pada 1832, usianya sekarang merupakan perkiraan konservatif karena ketika diberikan kepada Gubernur, umur Jonathan diperkirakan 50 tahun. Perkiraan usianya ini didukung oleh dokumentasi foto lama yang diambil antara tahun 1882 - 1886. Di foto itu, Jonathan terlihat sedang merumput di taman tempat tinggal William Grey Wilson, Gubernur St. Helena wilayah Overseas British.
Ulang tahun Jonathan diresmikan pada 4 Desember 1932 oleh Nigel Phillips, gubernur St. Helena, pada November tahun lalu. Kura-kura tua ini berhasil dua kali memecah Guinness World Records sebagai hewan darat dan chelonian–ordo yang dikenal memiliki cangkang luar keras seperti kura-kura dan terrapin– tertua yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
Jonathan pertama kali menyabet gelar hewan darat tertua yang masih hidup pada 2021, mengalahkan Tu’i Malila, seekor kura-kura radiasi yang hidup hingga 188 tahun.
Jonathan, kura-kura raksasa Seychelles, diyakini sebagai reptil tertua yang hidup di bumi dengan usia 185 tahun. Foto: GIANLUIGI GUERCIA / AFP
Karena usianya yang sudah melebihi spesiesnya, Jonathan mengalami kebutaan akibat katarak dan kehilangan indera penciuman. Meski begitu, dokter hewan di St. Helena, Joe Hollins, mengatakan Jonathan ada dalam keadaan sehat dengan libido kuat dan nafsu makan normal.
Bahkan, menurut Guinness World Records, Jonathan masih mencoba buat kawin dengan kura-kura yang tinggal bersamanya, yakni Emma yang berusia 55 tahun dan Frederik yang berumur 32 tahun.
“Hewan seringkali tidak terlalu sensitif terhadap gender. Meski sadar akan tanggung jawabnya, dia akan meninggal suatu hari nanti, saya yakin kami telah meningkatkan harapan hidupnya secara signifikan,” ujar Hollins sebagaimana dikutip dari Live Science.
ADVERTISEMENT
“Kami memperkenalkan pemberian makanan berkalori baik seminggu sekali dan ini telah mengubah dirinya, menunjukkan kemungkinan kekurangan mikro vitamin, mineral, dan elemen pelacak.”
Sejarah mencatat, Jonathan awalnya diidentifikasi sebagai kura-kura raksasa Aldabra (Aldabrachelys gigantea) dari Atol Aldabra, yang merupakan bagian dari Kepulauan Seychelles. Namun, setelah diperiksa cangkangnya oleh para ahli zoologi dan Seychelles Nature Trust, ilmuwan menyimpulkan bahwa dia adalah kura-kura raksasa Seychelles yang langka.
Kura-kura raksasa Seychelles sendiri punya harapan hidup rata-rata 150 tahun. Pelaut Eropa pernah memburu spesies ini hingga hampir punah. Bahkan, kura-kura raksasa Seychelles pernah dianggap punah sampai akhirnya peneliti menganalisis spesimen di penangkaran dan menemukan individu yang masih hidup. Menurut IUCN’s Tortoise and Freshwater Turtle Specialist Group, saat ini ada sekitar 80 kura-kura raksasa Seychelles yang tersisa di alam liar.
ADVERTISEMENT
Adapun Jonathan, semasa hidupnya dia telah melalui dua perang dunia, 40 pergantian presiden AS dan 31 gubernur St. Helena. Kini, dia hidup dengan damai bersama tiga kura-kura raksasa lainnya.