Jumlah Kematian Akibat Virus Corona Sudah Lampaui SARS dan MERS

10 Februari 2020 18:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus RSUP dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus RSUP dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus terinfeksi dan kematian akibat wabah virus corona jenis baru asal Wuhan, China, terus bertambah. Bahkan telah melebihi wabah epidemi SARS dan MERS yang terjadi beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan oleh Reuters, sejak kemunculannya pada 31 Desember 2019, per Senin (10/2), novel coronavirus atau disebut 2019-nCoV menginfeksi lebih dari 40 ribu orang, dan menewaskan 908 orang di seluruh China. Beberapa kematian juga dilaporkan terjadi di negara lain, seperti Amerika Serikat dan Hong Kong.
Jumlah kematiannya melejit dari 813 orang menjadi 908, bertambah sekitar 95 jiwa dalam kurun waktu 24 jam. Angka ini sekaligus menandai bahwa korban akibat virus corona telah melampaui jumlah korban sindrom pernapasan akut atau SARS yang terjadi pada 2002-2003, dan wabah MERS pada 2012.
Saat pertama kali muncul pada tahun 2002 silam, SARS telah menjangkit 7.761 orang. Di mana kasus terbanyak terdapat di negara China. Wabah ini terus mengintai penduduk dunia hingga 2003.
Infografik Evolusi Virus Corona. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
Tujuh bulan SARS mewabah, tingkat kematiannya menyentuh angka 8 persen dengan 623 kasus. Secara total pada 2002 sampai 2003, menurut WHO, wabah SARS menewaskan 774 orang di seluruh dunia, dan menginfeksi 8.098 orang.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk MERS, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), kala itu menyebar ke 27 negara. Virus yang mewabah selama hampir 8 tahun ini diyakini muncul dari unta dan bisa menular dari manusia ke manusia.
Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, batuk, dan sesak napas hingga pneumonia. Dari 2012 hingga 2019, tingkat kematian akibat MERS berada di angka 34 persen dengan total mencapai 861 orang dan menginfeksi 2.499 orang di seluruh dunia.
Beberapa penyakit epidemi lain yang juga menewaskan ribuan orang di dunia adalah wabah H1N1 atau flu babi yang terjadi pada 2009 dan Ebola pada 2014. Kematian akibat flu babi dan ebola ini melebihi SARS, MERS, dan novel coronavirus.
Pengungsi Korea Selatan dari kota Wuhan di Cina, yang diserang oleh virus corona, tiba di Bandara Internasional Gimpo di Seoul, Jumat (31/1). Foto: Yonhap News Agency / via Latin America News Agency
Secara total, korban tewas akibat flu babi diperkirakan mencapai 151.700 hingga 575.400 orang di seluruh dunia, menurut riset The Lancet Infectious Diseases pada 2012. Sementara ebola yang terjadi pada 2014 di Afrika Barat tercatat WHO menjangkiti 28.616 orang, dan 11.310 orang dilaporkan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
WHO telah menetapkan novel coronavirus sebagai keadaan darurat kesehatan global. Beberapa kota di provinsi Hubei, China, telah diisolasi untuk mencegah penyebaran virus corona. Begitupun dengan penerbangan ke dan dari China yang kini dibatasi atau bahkan dihentikan dalam kebijakan sejumlah negara.
Sedangkan Kementerian Kesehatan Singapura telah menetapkan bahaya wabah virus corona pada level oranye, di mana total ada 33 orang yang terinfeksi. Sementara Indonesia, hingga saat ini belum ada laporan kasus pasien yang positif terkena virus corona.