Jutaan Pakaian Bekas Menumpuk di Gurun Atacama, Bisa Dilihat dari Luar Angkasa

25 Mei 2023 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara jutaan sampah yang menggunung di Gurun Atacama.  Foto: Martin Bernetti/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara jutaan sampah yang menggunung di Gurun Atacama. Foto: Martin Bernetti/AFP
ADVERTISEMENT
Citra satelit mengungkapkan tumpukan pakaian bekas dalam jumlah besar berserakan di sebuah gurun di Chili. Saking banyaknya, jutaan pakaian tersebut sampai terlihat di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Tumpukan pakaian bekas mulai dari sweater hingga sepatu bot ski itu menggunung di Gurun Atacama, salah satu gurun terkering di dunia yang berada di dekat kotamadya Alto Hospicio di Chili utara.
Baru-baru ini, perusahaan citra satelit yang berbasis di Texas, SkyFi, membagikan foto yang memperlihatkan bagaimana pakaian bekas telah menjadi polusi di Gurun Atacama.
Dalam foto terlihat, jutaan pakaian berwarna putih tampak memenuhi tanah gurun yang coklat. Bahkan di satu sisi menumpuk hingga ketinggian lebih dari 300 meter.
Penampakan citra satelit SkyFi tumpukan pakaian di Gurun Atacama. Foto: SkyFi
SkyFi sendiri pertama kali mengetahui tumpukan pakaian bekas di Chili dari sebuah artikel pada 2021. Dari situ, mereka mencoba untuk memverifikasi kebenarannya dengan mengandalkan citra satelit. Alhasil, gundukan pakaian dalam jumlah besar tersebut memang benar adanya.
ADVERTISEMENT
“Ada banyak informasi yang salah di luar sana, dan kami sering menggunakan citra satelit sebagai titik data utama, sumber verifikasi,” kata Tom Babb, Manajer Pemasaran Pertumbuhan SkyFi sebagaimana dikutip Newsweek.
Adapun gambar diambil pada 7 Januari 2022. Foto di atas punya resolusi spasial sangat tinggi sebesar 50 centimeter.
“Kami berhasil memverifikasi bahwa memang ada tumpukan pakaian di tengah padang pasir di Chili,” kata Babb.
Seorang perempuan mencari baju di tumpukan pakaian bekas yang menggunung di Gurun Atacama, Chili. Foto: Martin Bernetti/AFP
Chili diketahui telah lama menjadi pusat pakaian bekas atau tidak terjual—kebanyakan diproduksi dari China atau Bangladesh— yang diimpor dari Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Menurut laporan Agence France-Presse (AFP), baju bekas itu biasanya dijual kembali di sekitar Amerika Latin.
Setiap tahunnya, diperkirakan sekitar 59.000 metrik ton pakaian tiba di pelabuhan Iquique yang terletak di Alto Hospicio. Pelabuhan tersebut merupakan Zona Perdagangan Bebas Iquique, yakni kawasan bebas bea yang didirikan sebagai upaya untuk mendorong kegiatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Beberapa pakaian yang tiba di pelabuhan biasanya dibeli oleh pedagang di ibu kota Chili, Santiago, sementara pakaian lainnya banyak diselundupkan ke luar negeri. Namun sekitar 39.000 metrik ton baju yang tidak bisa dijual lagi akan berakhir di tempat pembuangan rahasia di gurun pasir, seperti yang ada di dekat Alto Hospicio.