Kabar Baik, Ilmuwan Kembangkan Vaksin mRNA Baru Buat Obati Kanker Kulit

27 April 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vaksin MR. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vaksin MR. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Metode penyembuhan kanker kulit abad ke-21 memasuki babak baru. Kini ilmuwan tengah mengembangkan sebuah. vaksin mRNA untuk melawan kanker dan mencegahnya terulang kembali di masa depan.
ADVERTISEMENT
Vaksin ini dinamakan mRNA-4157 atau terkadang V940. Jenis vaksin ini sekarang tengah memasuki uji coba fase ketiga.
Steve Young (52) musisi asal Inggris jadi salah satu orang yag menerima vaksin eksperimental ini. Sebelumnya, Steve telah menjalani pengangkatan melanoma stadium II. Suntikan vaksin mRNA ini menjadi kesempatan terbaik, mencegah kambuhnya kanker ini.
“Saya merasa beruntung menjadi bagian dari uji klinis ini,” kata Young dalam sebuah pernyataan, dilansir IFL Science.
Uji coba tahap ketiga ini menunjukkan hasil yang menggembirakan pada manusia. Steve akan bergabung dengan lebih dari 1.000 orang di seluruh dunia yang akan ambil bagian untuk uji coba ini.
Vaksin ini dirancang untuk diberikan bersamaan dengan obat Keytruda (pembrolizumab). Hasil dari uji coba sebelumnya menunjukkan kombinasi ini berhasil menurunkan kekambuhan atau kematian sebesar 44 persen dalam 18 bulan setelah operasi pengangkatan melanoma tingkat tinggi.
ADVERTISEMENT
Young dan peserta uji coba lainnya tahu bahwa mereka akan menerima Keytruda. Apa yang masih menjadi misteri, baik bagi mereka maupun petugas medis yang mengawasi mereka adalah: Apakah mereka mendapatkan vaksin yang sebenarnya atau plasebo?
Vaksin mRNA telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena COVID-19. Faktanya, Moderna –arsitek dari salah satu proyek yang membantu mengendalikan pandemi– juga berada di balik vaksin kanker kulit ini, bekerja sama dengan perusahaan farmasi lain, MSD.
Ilustrasi sel kanker. Foto: Shutterstock
Jenis vaksin ini bekerja dengan memberikan serangkaian blueprint pada sel-sel tubuh sehingga mereka dapat bekerja membuat protein tertentu. Dalam kasus mRNA-4137, vaksin bertindak ‘seperti guru’ mengajarkan tubuh membuat 34 protein berbeda yang hanya ditemukan pada sel kanker, yang disebut neoantigen untuk melawan kanker.
ADVERTISEMENT
Rangkaian protein ini dapat dipersonalisasi untuk setiap pasien. Vaksin ini memperkuat sistem kekebalan pasien terhadap protein yang diketahui berperan dalam kanker spesifik mereka, sementara Keytruda menangani pertahanan kanker lainnya dengan pendekatan dua arah.
Kendati demikian, Iain Foulkes, seorang Direktur Eksekutif Riset dan Inovasi di Cancer Research UK, menulis dalam sebuah opini di laman Cancer Research, meskipun kabar ini sangat menggembirakan, “kita tidak boleh melupakan tantangan kompleks di masa depan.”
Dengan kata lain, vaksin bukanlah satu-satunya solusi-dan-satu-satunya solusi untuk pengobatan kanker, meski mereka sudah memainkan peran mereka dengan cara yang berbeda.
Salah satu contoh sukses ialah, program vaksin HPV. Program ini telah mencapai keberhasilan yang luar biasa dalam melawan kanker serviks. Penelitian awal kini juga sedang dilakukan untuk mendapatkan vaksin kanker payudara dan glioblastoma.
ADVERTISEMENT
Melanoma bukanlah jenis kanker kulit yang paling umum, namun menurut American Association for Cancer Research, penyakit ini bertanggung jawab atas penyebab kematian terbanyak. Angka penderitanya terus meningkat, sehingga perawatan yang lebih baik sangat dibutuhkan dibandingkan sebelumnya.
Banyak orang, baik dokter maupun pasien bakal menyaksikan kemajuan uji coba ini. Mari berdoa bersama agar terobosan ini berhasil, dan mampu menyelamatkan orang banyak di masa depan.