news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kabar Baik, Lubang Ozon di Antartika Perlahan Menutup dan Kembali Pulih

8 Maret 2025 3:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lubang ozon yang terbentuk di Antartika. Warna ungu dan biru menunjukkan di mana ozon paling sedikit, dan kuning dan merah menunjukkan di mana ada lebih banyak ozon. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Lubang ozon yang terbentuk di Antartika. Warna ungu dan biru menunjukkan di mana ozon paling sedikit, dan kuning dan merah menunjukkan di mana ada lebih banyak ozon. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Lubang lapisan ozon di atas langit Antartika perlahan menutup, menebal dan kembali pulih. Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di MIT telah menunjukkan, berdasarkan data statistik, pemulihan lapisan ozon konsisten terus berjalan.
ADVERTISEMENT
Ozon mulai pulih dari pengaruh zat perusak ozon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti chlorofluorocarbon (CFCs). Penelitian ini merupakan yang pertama membuktikan dengan tingkat kepastian yang tinggi.
"Ada banyak bukti kualitatif yang menunjukkan bahwa lubang ozon Antartika semakin membaik. Ini benar-benar studi pertama yang mengukur keyakinan dalam pemulihan lubang ozon," kata Susan Solomon, penulis studi dan ahli kimia atmosfer terkemuka di MIT dilansir Eurekalert.
"Kesimpulannya, dengan keyakinan 95 persen, kondisinya mulai pulih. Itu luar biasa. Kita benar-benar dapat memecahkan masalah lingkungan," tambahnya.
Lapisan ozon adalah wilayah stratosfer antara 15 dan 30 kilometer di atas permukaan Bumi. Area ini memiliki konsentrasi gas ozon yang tinggi dibandingkan dengan bagian atmosfer lainnya. Lapisan ozon melindungi Bumi dari paparan sinar ultraviolet Matahari.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, lubang ozon menganga di atas Antartika. Penipisan ini terutama disebabkan oleh CFC. Ini merupakan senyawa sintetis yang dulunya banyak digunakan dalam semprotan aerosol, pelarut, dan refrigeran. Senyawa ini melepaskan atom klorin – yang memicu kerusakan molekul ozon.
Sejak 1987, 197 negara dan Uni Eropa telah menandatangani Protokol Montreal. Kesepakatan ini mengawali aksi penghentian penggunaan zat-zat perusak ozon seperti CFC yang digunakan dalam lemari es dan aerosol. Selama beberapa dekade terakhir, ada tanda-tanda positif bahwa lubang ozon makin mengecil setiap tahun.
Dengan data pengamatan selama 15 tahun yang tersedia, para peneliti yakin bahwa lapisan ozon akan pulih kembali. Jika tren ini berlanjut, mereka memperkirakan bahwa lapisan ozon di atas Antartika dapat pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 10 tahun.
ADVERTISEMENT
"Pada sekitar tahun 2035, kita mungkin akan melihat tahun ketika tidak ada lagi penipisan lubang ozon di Antartika. Dan itu akan sangat menggembirakan bagi saya," kata Solomon.
"Beberapa dari Anda akan melihat lubang ozon menghilang sepenuhnya dalam hidup Anda."
Studi baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature berjudul 'Fingerprinting the recovery of Antarctic ozone.'