Kabar Baik, Vaksin Virus Corona Hampir Pasti Ditemukan

3 Juli 2020 14:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cover story vaksin. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cover story vaksin. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Vaksin jadi harapan dunia untuk mengakhiri pandemi virus corona. Ratusan kandidat vaksin pun saat ini tengah menjalani tahap uji klinis untuk menemukan yang paling ampuh.
ADVERTISEMENT
Menanggapi upaya besar-besaran dalam menemukan vaksin virus corona, General Partner firma investasi kesehatan Orbimed, Geoffrey Hsu, yakin bahwa vaksin corona hampir pasti ditemukan oleh ilmuwan. Keyakinan tersebut didasari oleh upaya bersama yang saat ini para ilmuwan kerahkan untuk menemukan vaksin tersebut.
"Peluang (menemukan vaksin) mendekati 100 persen bahwa satu atau lebih akan menunjukkan beberapa tingkat kemanjuran," kata Hsu, dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph.
"Begitu banyak pendekatan pada vaksin dan perawatan sedang dicoba - pikirkan tentang kekuatan otak kolektif yang diterapkan di seluruh dunia," sambungnya.
Nampan berisi kandidat vaksin virus corona yang siap di uji coba kepada monyet di Pusat Penelitian Primata Thailand Universitas Chulalongkorn. Foto: AFP/Mladen ANTONOV
Per 2 Juli 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa setidaknya ada 18 kandidat vaksin virus corona yang sudah masuk ke dalam tahap uji klinis. Adapun 129 kandidat vaksin lain berada dalam tahap pengujian pra-klinis.
ADVERTISEMENT
Meski ada 147 kandidat vaksin virus corona, Hsu yakin bahwa yang efektif dan aman untuk digunakan secara massal lebih kecil dari itu. "Biasanya hanya segelintir, mungkin lima atau lebih. Jelas bukan ratusan," katanya.
Dia pun mengatakan, vaksin virus corona tak perlu 100 persen efektif untuk menangkal virus. Hsu membandingkan, vaksin flu musiman hanya memiliki tingkat efektivitas sebesar 40 hingga 60 persen saja.
"Efektivitas 50-70 persen akan memperlambat penularan," kata Hsu. "Dan orang-orang yang masih menderita penyakit meskipun telah divaksinasi akan cenderung mendapatkannya dengan tingkat yang lebih rendah."
Petugas medis membawa pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Mount Sinai di Toronto, Ontario, Kanada. Foto: Carlos Osorio / REUTERS
Hsu sendiri mengungkap bahwa vaksin virus corona telah disetujui di China untuk digunakan bagi anggota militer Negeri Tirai Bambu tersebut. Adapun untuk penggunaan darurat serupa di AS, kata dia, tampaknya akan diberikan pada akhir tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Adapun Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mensyaratkan bahwa vaksin virus corona minimal harus memiliki tingkat efektivitas sebesar 50 persen. Ini merupakan pedoman baru yang dikeluarkan FDA untuk menyetujui produk vaksin yang dapat digunakan untuk publik.
Pedoman baru tersebut dibuat setelah FDA menggelar briefing dengan para pemangku kebijakan di AS pada 30 Juni 2020. Briefing tersebut dibuat setelah para senator di AS meminta kepastian integritas produk vaksin di tengah perkembangan uji klinis yang cepat.
"Saya ingin orang-orang Amerika mendengar saya ketika saya mengatakan kami akan menggunakan ilmu pengetahuan dan data dari uji coba itu, dan akan memastikan bahwa standar kami yang tinggi untuk keamanan dan kemanjuran terpenuhi," kata komisioner FDA, Stephen Hahn, saat briefing tersebut, dikutip dari The Scientist.
ADVERTISEMENT