Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kalajengking Laut Purba Sebesar Anjing Pernah Hidup di Laut Ini
20 Oktober 2021 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekitar 435 juta tahun lalu, seekor kalajengking laut dengan panjang 1 meter atau sebesar anjing pernah hidup di laut China. Mereka menggunakan lengannya yang besar dan berduri untuk menjerat mangsa.
ADVERTISEMENT
Dan baru-baru ini, para arkeolog menemukan sisa-sisa fosil Terropterus xiushanensis yang merupakan eurypterid alias arthropoda kuno yang berkerabat dekat dengan arakhnida modern dan kepiting tapal kuda.
“Tungkai berduri yang ada di tubuh kalajengking diduga digunakan untuk menangkap mangsa. Jika diibaratkan itu seperti perangkap yang dibentuk oleh pedipalpus berduri laba-laba cambuk di antara arachnida,” kata Bo Wang, rekan penulis studi dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology dan Center for Excellence in Life and Paleoenvironment di Chinese Academy of Sciences, sebagaimana dikutip Live Science.
Studi yang diterbitkan di jurnal Science Bulletin pada 30 November 2021 itu menjelaskan, pedipalpus sendiri adalah bagian tubuh paling penting yang dimiliki arachnida. Di beberapa arachnida, pedipalpus biasanya digunakan untuk mengirim sperma dari laba-laba jantan ke betina dan bagi laba-laba cambuk, ini juga digunakan untuk merebut mangsa.
ADVERTISEMENT
Adapun kalajengking purba hidup selama periode Silur, antara 443,8 hingga 419,2 juta tahun yang lalu. Saat ini, kalajengking menjadi predator puncak, hidup di bawah air, menerkam ikan dan moluska.
Eurypterids datang dalam berbagai ukuran, yang terkecil seukuran telapak tangan manusia dan terbesar seukuran manusia dewasa. Spesies yang baru dideskripsikan T. xiushanensis adalah yang pertama ditemukan dari keluarga Mixopteriade.
T. xushanensis juga merupakan mixtopterid pertama yang ditemukan di superbenua Gondwana, terbentuk dari superbenua Pangea yang retak menjadi dua. "Penelitian di masa depan, terutama di Asia, dapat mengungkapkan distribusi mixopterids yang lebih kosmopolitan dan mungkin kelompok eurypterids lainnya,” tulis peneliti.
ADVERTISEMENT
* * *
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains .