news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kambing Hutan Himalaya Super Langka Tertangkap Kamera, Ini Wujudnya

17 Desember 2020 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spesies kambing hutan Himalaya yang difoto selama perjalanan fotografi satwa liar GoingWild di Suaka Margasatwa Pangolakha di East Sikkim, Sikkim di India pada 13 Februari 2016. Foto: Dibyendu Ash via Wikimedia Commons (CC BY SA 3.0)
zoom-in-whitePerbesar
Spesies kambing hutan Himalaya yang difoto selama perjalanan fotografi satwa liar GoingWild di Suaka Margasatwa Pangolakha di East Sikkim, Sikkim di India pada 13 Februari 2016. Foto: Dibyendu Ash via Wikimedia Commons (CC BY SA 3.0)
ADVERTISEMENT
Tak banyak hewan langka yang bisa diabadikan langsung oleh manusia lewat foto kamera. Salah satunya adalah kambing hutan Himalaya super langka yang baru-baru ini menghebohkan India.
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, manusia bisa menangkap foto dan video kambing hutan Himalaya dari jarak dekat pada Jumat (12/12). Hewan terancam punah itu ditemukan oleh penduduk setempat dan petugas satwa liar di dinding batu tepi sungai dekat desa Hurling di lembah Spiti, Himachal Pradesh, India. Ia kembali terlihat di daerah itu pada Minggu (13/12).
Ini merupakan penampakan pertama kambing hutan Himalaya di negara bagian Himachal Pradesh. Kambing hutan Himalaya tersebut telah terlihat beberapa kali sebelumnya di negara bagian itu, tetapi melalui perangkap kamera dan bukan langsung oleh manusia.
“Hewan ini sangat sulit ditangkap, dan hanya sedikit orang yang pernah melihatnya sekilas,” kata direktur Taman Nasional Great Himalaya, Ajit Thakur, kepada Indian Express.
ADVERTISEMENT
“Kami dengan panik mencoba melihat kambing hutan di taman nasional selama 10-12 tahun terakhir, dan sejauh ini hanya berhasil dua penampakan melalui jebakan kamera.”
Lembah Spiti sendiri terletak di daerah gurun dingin sebelah barat pegunungan Himalaya. Jika dihitung dari dasar lembahnya, ia memiliki ketinggian rata-rata 4.270 meter di atas permukaan laut.
Menurut ahli, kambing hutan Himalaya tak biasanya ditemukan di ketinggian ini. Mereka juga sebelumnya tak pernah terlihat di gurun dingin Himalaya. Pejabat satwa liar setempat yakin bahwa kambing hutan tersebut telah tersesat dari suaka margasatwa yang terletak di sebelah lembah.
“Kemungkinan, hewan tersebut berasal dari Suaka Margasatwa Rupi Bhaba,” ucap Thakur, seperti dikutip Times of India. “Ini merupakan rekaman fotografi pertama kambing hutan Himalaya di gurun dingin Lembah Spiti. Petugas divisi hutan sedang memantau hewan tersebut.”
ADVERTISEMENT
Kambing hutan Himalaya tergolong mamalia dengan tubuh berukuran sedang. Ia punya kepala besar, leher tebal, tungkai pendek, telinga panjang seperti keledai, dan bulu hitam.
Di seluruh dunia, semua jenis kambing hutan ditemukan di Asia. Adapun kambing hutan Himalaya, seperti namanya, hanya terbatas di wilayah Himalaya.
Kambing hutan Himalaya, Capricornis sumatraensis thar, ditemukan di dinding batu tepi sungai dekat desa Hurling di lembah Spiti, Himachal Pradesh, India. Foto: Wildlife Division Spiti
Secara taksonomi, kambing hutan Himalaya adalah subspesies dari kambing hutan daratan (Capricornis sumatraensis). Ia punya nama ilmiah Capricornis sumatraensis thar.
Kambing hutan Himalaya adalah herbivora. Umumnya, ia ditemukan di ketinggian antara 2.000 meter dan 4.000 meter di atas permukaan laut. Mereka diketahui ditemukan di bagian timur, tengah, dan barat wilayah Himalaya.
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), kambing hutan Himalaya masuk ke dalam kategori ‘rentan’ dalam daftar merah spesies terancam punah. Sebelumnya, kambing hutan Himalaya bahkan sempat dikategorikan sebagai 'hampir terancam' punah oleh IUCN.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan The National Studbook of Himalayan Serow pada 2016 lalu, populasi kambing hutan Himalaya yang resmi tercatat cuma ada 10 ekor, yang terpisah di empat kebun binatang terpisah. Hewan ini telah mengalami penurunan populasi yang signifikan, menurut laporan Indian Express. Tak cuma soal populasi, habitatnya juga terancam dalam dekade terakhir karena dampak pembangunan manusia.