Kambing Hutan Sumatera Langka Terekam Kamera di Gunung Leuser

8 Juni 2020 8:36 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serows Sumatera atau kambing hutan Sumatera yang memiliki nama ilmiah Capricornis sumatraensis.  Foto: wikimedia.commons
zoom-in-whitePerbesar
Serows Sumatera atau kambing hutan Sumatera yang memiliki nama ilmiah Capricornis sumatraensis. Foto: wikimedia.commons
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, seekor hewan langka asal Sumatera tak sengaja tertangkap kamera pengintai tengah berkeliaran di sebuah hutan di ketinggian Gunung Leuser. Hewan tersebut adalah Serows Sumatera atau kambing hutan Sumatera yang memiliki nama ilmiah Capricornis sumatraensis.
ADVERTISEMENT
Ada dua ekor kambing hutan Sumatera yang dilaporkan tertangkap kamera pengintai yang terpasang di Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Hewan ini memiliki tubuh kekar yang ditutupi rambut lebat dan kasar berwarna hitam keabuan.
Perawakannya seperti kambing pada umumnya. Ia punya moncong yang mirip dengan kerbau, lengkap dengan tanduk lurus, ramping, melengkung ke belakang persis seperti tanduk antelop.
Di Indonesia, kambing hutan Sumatera penyebarannya hanya berada di pulau Sumatera. Status konservasinya saat ini diyakini rentan atau Vulnerable (VU) karena mengalami penurunan yang signifikan--lebih dari 30 persen sejak 21 tahun terakhir-- akibat perburuan maupun hilangnya habitat.
C. sumatraensis termasuk satwa yang dilindungi. Keberadaan hewan ini sangat jarang terlihat. Maka saat kambing hutan Sumatera tertangkap kamera pengintai, ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Setidaknya ada tiga daerah dataran tinggi yang diketahui menjadi habitat alami C. sumatraensis: Pegunungan Barisan di Selatan pulau Sumatera, Aceh utara, dan Gunung Kerinci yang terletak di bagian tengah pulau.
ADVERTISEMENT
Selain di Indonesia, kambing hutan Sumatera juga dapat ditemukan di Semenanjung Thailand-Malaysia. Mereka hidup di ketinggian antara 200 hingga 3.000 di atas permukaan laut (mdpl). Biasanya menempati lereng-lereng curam atau semak belukar.
Baik betina maupun jantan punya bobot tubuh sekitar 30 hingga 45 kilogram, dengan tanduk rata-rata panjangnya mencapai 12 hingga 16 sentimeter. Musim kawin kambing hutan Sumatera terjadi antara bulan Oktober dan November. Masa kehamilan berlangsung selama 7 bulan. Seekor induk kambing bisa melahirkan satu ekor anak.
Serows Sumatera atau kambing hutan Sumatera. Foto: wikimedia.commons
Umur maksimum hewan langka ini sekitar 20 hingga 21 tahun untuk jantan, dan 21 hingga 22 tahun untuk betina. Kambing hutan Sumatera termasuk hewan pemalu. Kendati mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di daratan, C. sumatraensis juga dikenal sebagai perenang yang ulung.
ADVERTISEMENT
Kambing hutan Sumatera adalah spesies teritorial. Individu akan menandai wilayahnya menggunakan tumpukan kotoran. Sumber makanan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang kaya akan nutrisi.
Pada 2008 silam, diperkirakan hanya tersisa antara 500 hingga 750 ekor kambing hutan Sumatera di Malaysia. Sedangkan di Indonesia, tidak ada catatan resmi berapa C. sumatraensis yang tersisa. Kendati begitu, hewan ini tampaknya masih banyak menyimpan misteri. Ini tak lain karena kemunculannya yang sangat jarang ditemukan.