Kambing Hutan Sumatra Langka Tertangkap Kamera di Hutan Lindung Batutegi

12 Januari 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kambing hutan sumatra (Capricornis sumatraensis). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kambing hutan sumatra (Capricornis sumatraensis). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor kambing hutan sumatra (Capricornis sumatraensis) tertangkap kamera di Hutan Lindung Batutegi, tepatnya di Resort Batulima Blok Inti KPH Batutegi, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
Hewan super langka itu tertangkap kamera jebakan (camera trap) yang dipasang di sejumlah tempat oleh KPH Batutegi dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia.
Postingan video di akun media sosial IAR_Indonesia memperlihatkan seekor kambing hutan sumatra tengah berjalan, lalu menghampiri kamera yang terpasang seakan penasaran dengan apa yang ditemukannya. Dia tampak memiliki warna bulu didominasi hitam, bagian atas dan janggut berwarna putih pudar yang memanjang ke lehernya.
Sebelumnya, tim gabungan juga berhasil menemukan C. sumatraensis pada 14 Juli dan 4 November 2022. Total sudah tiga kali mamalia tersebut tertangkap kamera.
Kambing hutan sumatra bisa ditemukan di Semananjung Malaka yang meliputi Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Satwa liar itu dapat dijumpai di hutan hujan pada ketinggian 200 sampai 3.000 mdpl, hidup di semak-semak, daerah berbatu, hingga puncak gunung.
ADVERTISEMENT
Di Hutan Lindung Batutegi, spesies tersebut bisa ditemukan di ketinggian 1.400 hingga 1.700 mdpl, di ekosistem hutan bervegetasi rapat serta hutan primer.
Kambing hutan sumatra sekilas terlihat sama dengan kambing pada umumnya. Namun faktanya, dia tidak seperti kambing ternak yang warnanya beragam. Kambing hutan cuma punya satu warna, yakni abu-abu tua kehitaman.
Hewan langka ini juga berkerabat dekat dengan kerbau, sehingga moncongnya terlihat mirip kerbau. Tanduknya juga mirip antelope. Kambing hutan sumatra dikenal sebagai hewan pemalu karena biasanya hidup soliter, kendati pernah ditemukan dalam kelompok kecil.
Kambing hutan sumatra juga merupakan hewan teritorial yang menandai wilayahnya dengan kotoran. Berkurangnya luas hutan bisa menjadi ancaman bagi kehidupan mereka. Pemburu liar yang ingin mengambil daging dan tanduknya juga menjadi ancaman.
Kambing hutan sumatra (Capricornis sumatraensis). Foto: Shutterstock
Dalam Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) kambing hutan sumatra dikategorikan sebagai hewan rentan punah. Sementara dalam PP No.7 Tahun 1999 dan Permenlhk 106/2018, kambing hutan sumatra berstatus dilindungi. Jenis satwa ini juga masuk ke dalam Appendiks I CITES yang menandakan bahwa spesies ini dilarang untuk diperdagangkan di kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Manajer Senior Resilensi Habitat YIARI, Robithotul Huda, mengatakan bahwa keberadaan biodiversitas, termasuk kambing hutan sumatra ini adalah penanda hal baik bagi ekosistem alami di Provinsi Lampung.
“Keberadaan biodiversitas disana adalah salah satu indikator bahwa kesehatan hutan dan keamanan kawasan hutan masih terjaga dengan sangat baik. Dengan intervensi yang dilakukan oleh tim dari KPH Batutegi dan YIARI seperti patroli kawasan, pendampingan masyarakat, dan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat, keasrian hutan dapat kita pertahankan,” katanya dalam rilis yang diterima kumparanSAINS, Kamis (11/1).
Upaya konservasi spesies kambing hutan perlu mendapatkan perhatian khusus. Ini bisa dicapai dengan kolaborasi antar-pihak dalam perlindungan habitat, pencegahan ancaman bagi biodiversitas, hingga edukasi bagi masyarakat supaya semakin banyak orang yang teredukasi dan tergerak untuk turut melindungi satwa langka ini.
ADVERTISEMENT