Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Menjelang Idul Adha, suara embikan kambing semakin ramai terdengar. Para kambing itu tidak sekadar asal mengembik, tetapi suara embikan itu menjadi cara mereka untuk memahami emosi satu sama lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu didasakan pada sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Zoology pada 10 Juli 2019. Menurut riset, kambing bisa memahami emosi berbeda pada setiap embikan dan bisa memberikan respons pada emosi itu. Fenomena ini dikenal sebagai penularan emosional atau emotional contagion.
"Mengekspresikan emosi menggunakan vokalisasi dan mampu mendeteksi serta menyebarkan kondisi emosi hewan dari spesies yang sama, memberikan mereka kemampuan untuk berkoordinasi antar individu," ujar Elodie Briefer, anggota tim peneliti, seperti dilansir The Guardian.
"Kemampuan ini juga memperkuat ikatan sosial dan kedekatan antarindividu dalam satu kelompok yang sama."
Dalam riset ini, tim peneliti merekam suara embikan kambing dalam kondisi berbeda. Pertama dalam kondisi senang, ketika sedang diberi makan atau bertemu kambing lain dari kelompoknya. Kedua dalam kondisi sedih, ketika si kambing melihat kambing lainnya makan sedangkan ia tidak bisa makan.
ADVERTISEMENT
Tim periset lalu memutar suara embikan itu ke kambing lain dan merekam reaksinya. Mereka menemukan bahwa kambing bisa membedakan jenis embikan yang berbeda.
Kambing juga menunjukkan respons fisiologis berbeda tergantung jenis emosi yang mereka dengar. Ketika mendengar emosi positif, detak jantung si kambing menjadi tidak teratur.
"Mereka punya potensi mampu memahami konten emosi dalam suara embikan dan terpengaruhi oleh emosi yang mereka dengar itu," ujar Livio Favaro, anggota tim peneliti ini.
"Ini mungkin menjadi bukti pertama bahwa penularan emosional bisa terjadi melalui vokalisasi," lanjut dia.
Ini berarti anjuran agar tidak memotong kambing di depan atau di dekat kambing lain benar adanya. Sebab, para peneliti menulis, temuan dari riset ini mungkin memiliki implikasi pada cara hewan ternak dirawat.
ADVERTISEMENT
"Kambing bisa memahami emosi sesamanya adalah salah satu bentuk empati. Empati adalah sifat mamalia, jadi ini masuk akal," ujar Frans de Waal, ahli dari Emory University, yang tidak terlibat riset.
Rachel Sparkes, peternak kambing sekaligus juru bicara British Goat Society, mengatakan bahwa temuan ini sejalan dengan pengalamannya.
"Saya merasa kambing lebih sensitif pada perubahan dibanding hewan ternak lainnya. Jadi bisa dipahami bahwa mereka merasakan perubahan emosi dalam embikan kambing lainnya," kata Sparkes.
"Saya juga mendapati bahwa kambing adalah pendengar yang baik. Mereka seperti bisa membaca emosi manusia dengan baik. Ketika saya sedang mengalami hari yang buruk, kambing-kambing selalu berusaha menghibur saya. Mereka mengetahui apakah Anda sedang sedih, senang, atau merasa stres," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, riset lain yang hasilnya telah dipublikasikan pada 2016 lalu menemukan bukti bahwa kambing sebenarnya memiliki kepintaran yang sama dengan anjing. Bahkan, kambing juga disebut bisa membangun hubungan emosional dengan manusia seperti semua hewan peliharaan lainnya.