Kapalnya Dihantam Paus, Pria Ini Berenang 15 Jam dari Laut ke Darat

21 Juli 2023 7:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paus bungkuk. Foto: Nico Faramaz/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paus bungkuk. Foto: Nico Faramaz/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengalaman menegangkan dan menakutkan dialami oleh seorang pria di Ekuador yang harus berenang selama berjam-jam dari tengah laut ke pantai setelah kapalnya terlempar akibat serangan paus.
ADVERTISEMENT
Insiden nahas tersebut terjadi pada 4 Juli 2023 malam di lepas pantai Ekuador. Persitiwa terjadi ketika pria bernama Flavio Barceló, dari Venezuela, tengah berlayar dari pelabuhan San Mateo di Ekuador menuju Corvina untuk mencari ikan. Dia pergi bersama dua rekannya, Eriberto Holguín Rivera dan Jhon Palma López.
“Malam itu rekan saya, memberitahu saya bahwa saat saya berada di depan, saya harus mencari paus atau perahu,” kata Barceló kepada outlet media lokal Extra. "Kami maju dan saya mengatakan: 'Hati-hati dengan paus.' Tapi sudah terlambat. Kami menabrak paus dan jatuh ke air."
Insiden terjadi sekitar pukul 23.00 malam. Ketika paus menghantam kapal, dia dan rekannya terlempar ke air. Kapalnya tenggelam sedangkan mereka bertiga harus bertahan hidup di tengah lautan lepas pantai Ekuador.
ADVERTISEMENT
Ketiganya mencoba berenang menuju pantai kota Manta dengan harapan ada bantuan. Barceló harus berenang selama kurang lebih 15 jam untuk mencapai daratan. Sementara Eriberto dan Jhon Palma dilaporkan tidak selamat.
"Pada pukul empat pagi, Jhon Palma tenggelam, dia tidak bisa bertahan," kata Carmen Rivera, kerabat Eriberto Rivera, sebagaimana dikutip Newsweek.
Ilustrasi berenang di laut. Foto: Iakov Kalinin/Shutterstock
Setelah berenang selama 15 jam, Barceló akhirnya bisa mencapai daratan pada 5 Juli pukul 4 sore waktu setempat. Dia berhasil sampai di pelabuhan paroki San Lorenzo. Barceló kemudian dipindahkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, termasuk mengeluarkan air dan dahak di paru-parunya.
“Terima kasih Tuhan telah memberi saya kehidupan baru, saya dilahirkan kembali,” ujarnya.
Belum diketahui spesies paus apa yang menabrak kapal Barcelo, tapi salah satu yang paling umum dijumpai di San Mateo adalah paus bungkuk. Paus bungkuk menjadi mamalia dengan migrasi terpanjang di dunia. Menurut NOAA, mereka bisa berenang sejauh 8.000 kilometer dari tempat berkembang biak di laut tropis ke tempat yang lebih sejuk untuk mencari makan saat musim panas.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut International Whaling Commision, paus akan sering terlihat di sepanjang Ekuador saat mereka melakukan perjalanan menuju Antartika yang berlangsung dari Juni hingga Oktober.
Kendati serangan paus ke kapal yang berlayar adalah kejadian langka, namun berdasarkan studi yang terbit di jurnal Frontiers in Marine Science pada 2021 menemukan bahwa paus bungkuk menjadi spesies paus yang paling banyak diserang di Pasifik Tropis Timur. Padahal, interaksi ini bisa berakibat fatal bagi hewan dan manusia yang terlibat.