Kapan Manusia Pertama Kali Memakai Pakaian?

Pengunjung mengamati diorama kehidupan manusia purba yang menjadi koleksi di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (4/7/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Ketika manusia purba berevolusi dari nenek moyang mirip kera, mereka turun dari pohon, mulai berjalan tegak, dan kehilangan bulunya. Begitulah teori evolusi menyebut perubahan manusia dari waktu ke waktu.

Namun tanpa bulu, tubuh nenek moyang kita langsung terpapar berbagai cuaca, mulai dari terik matahari, hujan, hingga dingin. Dengan begitu, mereka pasti membutuhkan pakaian untuk melindungi tubuhnya. Lantas, kapan pertama kali manusia memakai pakaian?

Ini adalah pertanyaan rumit karena pakaian tidak dapat bertahan seperti artefak yang terbuat dari batu, tulang, dan bahan keras lainnya. Sebaliknya, para ilmuwan harus benar-benar berpikir untuk menemukan jawaban ini. Bukti yang digunakan untuk menjawab semuanya berasal dari beberapa sumber utama, antara lain tulang yang terdapat bukti adanya pengulitan, jarum jahit dan penusuk, serta kutu.

“Kami mencoba memahami perubahan apa yang terjadi dalam sejarah evolusi kutu yang mungkin punya korelasi dengan hilangnya bulu di tubuh manusia, dan kemudian memaksa manusia menggunakan pakaian,” ujar David Reed, ahli biologi di University of Florida dikutip Live Science.

Kutu memiliki habitat yang sangat spesial. Kutu yang berevolusi untuk hidup di kepala manusia, misalnya, tidak bisa bertahan di rambut kemaluan. Namun, sebelum nenek moyang kita kehilangan bulunya, kutu tersebut mungkin berkeliaran di sekujur tubuh mereka. Jadi, dengan melihat DNA untuk mengungkap sejarah evolusi kutu, para ilmuwan memperkirakan bahwa kedua jenis kutu tersebut berbeda sekitar 3 juta tahun lalu.

Ilustrasi kukang raksasa dan manusia purba Foto: Alex McClelland/Bournemouth University

Kendati begitu, bukan berarti manusia mulai memakai baju 3 juta tahun lalu. Karena penelitian genetika menunjukkan bahwa kita kehilangan rambut sekitar 1,2 juta tahun lalu. Secara keseluruhan, penelitian ini hanya memperlihatkan rentang waktu nenek moyang manusia kehilangan seluruh bulunya.

Jenis kutu lain berevolusi untuk hidup di pakaian manusia. Kutu ini bersifat generalis yang dapat hidup pada berbagai jenis serat.

“Mereka (kutu) rata-rata makan satu kali sehari, dan kemudian kembali ke pakaian, di tempat yang aman,” kata Reed.

Dengan melihat kapan kutu rambut terpisah dari kutu pakaian, Reed dan tim memperkirakan bahwa secara anatomi manusia modern mulai rutin mengenakan pakaian sederhana sekitar 170.000 tahun lalu, pada Zaman Es Kedua hingga Terakhir.

Namun, ada bukti bahwa hominin–kelompok yang mencakup manusia modern dan kerabat dekat kita yang telah punah– mengenakan pakaian jauh lebih awal dari itu. Menurut sebuah studi pada 2023 yang ditulis oleh Ivo Verheijen, kandidat dokter di University of Tubingen di Jerman, tanda pada tulang beruang yang ditemukan di situs Paleolitik Schöningen di Jerman menunjukkan bahwa hominin–kemungkinan Homo heidelbergensis– mengenakan kulit beruang agar tetap hangat sekitar 300.000 tahun lalu.

“Jika Anda ingin melepas kulit binatang, bekas luka yang paling banyak Anda tinggalkan adalah di tulang rusuk, di tengkorak, dan di tangan hingga kaki. Dan itulah yang kami temukan di Schöningen,” kata Verheijen.

“Kami mulai membandingkannya dengan situs lain dari periode yang kurang lebih sama, dan situs tersebut juga memiliki bekas luka di tangan, kaki, dan tengkorak. Jadi sepertinya ada pola pada periode ini di mana orang-orang mengeksploitasi kulit beruang untuk dijadikan tempat tinggal mereka.”

Tiga orang wanita Punan Batu mengenakan pakaian dari kulit kayu. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Bukti menguliti ini belum tentu bisa menjadi bukti adanya pakaian; hominin mungkin saja menggunakan kulit untuk membangun tempat berlindung. Namun, karena suhu rata-rata pada saat itu sangat dingin sekitar 2 derajat Celcius, bisa jadi orang menggunakan kulit untuk menghangatkan diri, kata Verheijen.

“Orang-orang harus berusaha mengumpulkan makanan di sekitar tempat tinggalnya,” tambah Verheijen. “Jadi, beberapa jenis pakaian pasti diperlukan untuk bisa bertahan hidup di sini.”

Pertanyaan selanjutnya, jika ada bukti pakaian berasal dari 300.000 tahun lalu, dan kutu pakaian baru berevolusi 170.000 tahun lalu, apa yang terjadi antara rentang waktu ini?

“Bukti kutu hanya dapat diukur ketika manusia mengenakan pakaian secara teratur karena kutu harus memakan kulit manusia juga secara teratur,” papar Ian Gilligan, peneliti di School of Humanities di The University of Sydney. “Jadi, jika di suatu hari seseorang mengenakan pakaian dan kemudian dia tidak menggunakan pakaian selama seminggu, kutu tersebut tidak akan tertahan hidup.”

“Terlebih, garis keturunan kutu pakaian yang kami pelajari mungkin bukan satu-satunya yang ada. Mungkin ada kutu rambut lain yang menghuni pakaian dalam berbagai tahap selama jutaan tahun terakhir,” tambah Gilligan.

Selain itu, dalam sejarah ada juga kelompok manusia yang terkadang memakai pakaian, tapi terkadang melepaskan pakaiannya. Antara 32.000 hingga 12.000 tahun lalu, misalnya, masyarakat Aborigin di Tasmania akan menggunakan pakaian dan menghuni gua untuk berlindung dari hawa dingin.

Hal ini didasarkan pada catatan arkeologi yang menemukan adanya bukti bahwa mereka membuat pakaian, termasuk alat untuk menguliti binatang dan penusuk tulang yang digunakan untuk menjahit. Ketika cuaca menjadi lebih hangat, orang Aborigin ini akan melepas pakaiannya dan kembali telanjang.

Jadi, kapan manusia pertama kali memakai pakaian, ada banyak dugaan dan kemungkinan yang masih belum bisa dipastikan. Namun, menurut peneliti, ada kemungkinan pakaian mulai digunakan manusia sekitar 300.000 hingga 170.000 tahun lalu.