Karbon Monoksida yang Terhirup Jonghyun 'SHINee' Ada di Sekitar Kita

18 Desember 2017 20:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonghyun SHINee (Foto: AFP/Starnews)
zoom-in-whitePerbesar
Jonghyun SHINee (Foto: AFP/Starnews)
ADVERTISEMENT
Kematian Kim Jong Hyun, member boyband 'SHINee', membuat warganet gempar. Bahkan, sebagian penggemarnya menangis sedih. Hasil dari penyelidikan polisi di Gangnam, Korea Selatan, mengatakan Jonghyun meninggal dunia akibat keracunan gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh pembakaran briket batubara.
ADVERTISEMENT
Hasil studi yang dilakukan oleh Korea National Open University dan Samsung Biomedical Research Institute yang dipublikasikan di jurnla PLOS One pada Juni 2015 mengatakan, ada peningkatan angka bunuh diri di Korea Selatan dengan menggunakan gas karbon monoksida dari tahun 2006 ke 2014, terutama gas karbon monoksida hasil pembakaran briket batubara.
Gas karbon monoksida tak hanya berbahaya di Korea Selatan. Consumer Product Safety Commission Amerika Serikat pernah mencatat, di negara meraka ada lebih dari 150 orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat keracunan gas karbon monoksida dari pembakaran tungku, pemanas air dan pemanas ruangan, perapian, generator, serta arang yang dibakar di rumah dan daerah tertutup lainnya.
Menurut Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Dr. Eng Agus Haryono, gas ini memang sangat berbahaya bila terhirup.
ADVERTISEMENT
“Darah (hemoglobin) harusnya mengikat oksigen. Dengan adanya karbon monoksida, oksigen tidak lagi bisa terikat karena sudah terkontaminasi,” katanya ketika diwawancara oleh kumparan (kumparan.com) pada Senin malam (18/12).
Karena tidak mampu mengikat oksigen lagi, orang yang menghirup karbon monoksida akan merasa seperti tercekik dan bahkan bisa menyebabkan kematian bila terpapar karbon monoksida dalam waktu yang lama.
Karbon monoksida adalah gas yang tidak sulit untuk dijangkau alias dapat kita temui di sekitar kita dengan mudah. Menurut Agus, karbon monoksida bisa didapat misalnya dari hasil pembakaran yang tidak sempurna, termasuk dalam hal ini adalah pada pembakaran briket batubara.
Briket adalah bahan yang mengandung karbon. Karena itulah ia bisa terbakar dan menghasilkan karbon monoksida.
ADVERTISEMENT
Selain dari briket, karbon monoksida atau CO juga bisa ditemukan pada gas buang kendaraan bermotor. Karena itu, jangan sekali-kali memanaskan kendaraan kalian di garasi yang tertutup.
Apabila asap memenuhi ruangan, maka cepat-cepatlah buka garasi kalian. Apabila bila gas beracun itu masuk ke ruangan-ruangan lain di dalam rumah, segeralah buka pintu dan jendela rumah kalian lebar-lebar dan cepatlah menuju ke luar rumah sampai asap yang memenuhi rumah hilang.