Kasus Covid Pertama Berhasil Diketahui: Pegawai Toko Seafood di Wuhan

19 November 2021 13:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan di pasar jalanan pada bulan-bulan awal wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Wuhan Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan di pasar jalanan pada bulan-bulan awal wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Wuhan Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Penelitian terbaru tentang asal usul virus corona berhasil mengidentifikasi orang yang tampaknya merupakan kasus COVID-19 pertama di dunia. Riset tersebut--yang dipublikasi jurnal Science pada Kamis (18/11)--menyimpulkan bahwa seorang pegawai perempuan di toko seafood di Wuhan, China merupakan kasus COVID-19 pertama pada 11 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Sementara virus corona SARS-CoV-2 terbukti berasal dari kelelawar, hingga kini para peneliti masih berdebat soal bagaimana ia berpindah dari hewan ke manusia.
Sebelumnya, tim penelitian dari WHO melaporkan kasus COVID-19 pertama merupakan seorang pria berusia 41 tahun yang bekerja sebagai akuntan. Ia dilaporkan jatuh sakit pada 8 Desember 2019. Masalahnya, pria tersebut tinggal 30 km dari pasar basah Huanan, Wuhan dan tidak ada hubungannya dengan tempat yang diduga kuat sebagai ground zero virus corona tersebut.
Nah, dalam laporan terbaru di jurnal Science, seorang ahli virus dari University of Arizona bernama Michael Worobey menemukan bahwa pria tersebut bukanlah kasus pertama COVID-19. Worobey menyebut, pria itu mengatakan kepada media bahwa ia hanya sakit gigi pada tanggal 8 Desember 2019, sedangkan gejala COVID-19 yang pria tersebut alami baru muncul pada 16 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
“Ketika diwawancarai, dia melaporkan bahwa gejala Covid-19-nya dimulai dengan demam pada 16 Desember; Penyakit 8 Desember adalah masalah gigi yang berhubungan dengan gigi susu yang tertinggal hingga dewasa. Dia percaya bahwa dia mungkin telah terinfeksi di rumah sakit (mungkin selama keadaan darurat giginya) atau di kereta bawah tanah selama perjalanannya,” jelas Worobey dalam laporannya.
Sejumlah pedagang menggunakan di Pasar Baishazhou Wuhan, Provinsi Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
Worobey menegaskan bahwa laporannya didukung oleh rekam medis dan berbagai laporan ilmiah terkait pria tersebut yang mencatat bahwa ia mulai merasakan gejala COVID-19 pada 16 Desember 2019 dan dirawat di rumah sakit pada 22 Desember 2019.

Inkonsistensi laporan WHO

Pasien COVID-19 pertama yang dilaporkan Worobey secara gamblang berbeda dengan apa yang dilaporkan oleh WHO. Dan, fakta bahwa pria itu tak mengalami COVID-19 pada 8 Desember 2019, menimbulkan pertanyaan mengapa WHO menyimpulkan bahwa dia merupakan pasien COVID-19 pertama kendati laporan mereka didasari oleh wawancara langsung.
ADVERTISEMENT
"Dugaan saya adalah, mereka diberitahu bahwa ini adalah pasien '8 Desember' dan hanya menerimanya seperti yang telah dibaca," kata Worobey. “Tapi akan menarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang wawancara itu, pasti.”
Ketika ditanya apakah laporan mereka salah, juru bicara WHO mengatakan sulit untuk mengomentari kasus-kasus tertentu.
"Tim memang bertemu dengan beberapa pasien awal, tetapi itu bukan wawancara epidemiologis yang mengumpulkan data kesehatan yang akan menempatkan mereka di garis waktu," kata juru bicara WHO kepada New Scientist. “Wawancara itu dilakukan oleh otoritas China pada tahun 2020.”

Asal usul virus corona: pasar Wuhan atau lab?

Laporan dari Worobey pun membuka kembali perdebatan asal usul virus corona, apakah dari pasar atau dari lab?
Partikel virus SARS-CoV-2. Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS
Secara keseluruhan, menurut laporan WHO, sepertiga dari 168 kasus yang diidentifikasi pada bulan Desember 2019 memiliki hubungan dengan pasar Huanan di Wuhan. Sejak awal, bukti ini menjadi dasar dugaan pasar basah Huanan di Wuhan menjadi titik awal munculnya virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun, dugaan tersebut dikritik oleh beberapa pihak karena dianggap bias. Sebab, begitu pihak berwenang diperingatkan soal keberadaan penyakit pneumonia misterius pada tanggal 29 Desember, mereka secara khusus mulai mencari kasus-kasus yang terkait dengan pasar.
Di sisi lain, Worobey menyebut ada bukti kuat bahwa COVID-19 memang berasal dari pasar di Wuhan. Ini dapat diperiksa dengan melihat 19 kasus COVID-19 pertama yang ada di Wuhan, di mana 10 di antaranya terkait dengan pasar.
“Ada banyak kasus awal Covid-19 yang terkait dengan pasar Huanan,” tulis Worobey.
Terlebih lagi, jelas Worobey, pasien COVID-19 awal juga secara khusus terkait dengan bagian barat pasar Huanan yang merupakan tempat jual-beli anjing rakun. Anjing rakun adalah inang perantara yang potensial – mereka dapat terinfeksi oleh SARS-CoV-2 tetapi menunjukkan sedikit gejala.
ADVERTISEMENT