Kecoak Tanpa Sayap Ini Ditemukan Setelah Menghilang Hampir 1 Abad

10 Oktober 2022 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecoak pemakan kayu Panesthia lata asal pulau Lord Howe, Australia. Foto: Justin Gilligan/DPE
zoom-in-whitePerbesar
Kecoak pemakan kayu Panesthia lata asal pulau Lord Howe, Australia. Foto: Justin Gilligan/DPE
ADVERTISEMENT
Pada 1887, ilmuwan dari Museum Australia melakukan ekspedisi pertama kali ke pulau Lord Howe, lepas pantai timur Australia, untuk mencari spesies tak dikenal. Mereka menemukan banyak spesies baru. Salah satu spesies yang ditemukan adalah kecoak pohon, di bawah kayu yang sedang membusuk.
ADVERTISEMENT
Spesies ini kemudian diberi nama Panesthia lata. Kecoak pemakan kayu ini punya populasi melimpah saat itu, dan memainkan peran penting untuk siklus nutrisi di ekosistem, dan menjadi sumber makanan bagi banyak spesies burung.
Dideskripsikan punya panjang 4 cm, P. lata menghabiskan hidupnya di bawah tanah hutan, dan pada malam hari ke permukaan untuk memakan daun yang gugur. Kecoak ini juga tak bersayap.
Tahun 1918, sebuah kapal kandas dan membawa tikus ke pulau Lord Howe. Tikus, yang menjadi predator bagi serangga ini, menghabiskan populasi kecoak Panesthia lata hingga kemudian tidak ada seekorpun yang ditemukan dalam dekade kemudian.
Di lokasi yang berbeda, di tahun 2001, tepatnya pulau Roach dan Blackburn, dua pulau kecil didekat Lord Howe, ditemukan juga spesies P. Lata.
ADVERTISEMENT
Cerita lompat ke 2019, ketika Departemen Perencanaan dan Lingkungan New South Wales (NSW DPE) mengimplementasikan program pemusnahan tikus di pulau Lord Howe tersebut. Pembasmian tikus ini menarik perhatian biologis untuk meneliti kembali populasi serangga.
Kecoak pemakan kayu Panesthia lata asal pulau Lord Howe, Australia. Foto: Justin Gilligan/DPE

Pencarian kembali

Juli 2022, Nathan Lo, Associate Professor dari University of Sydney, bersama dengan koleganya dari NSF DPE, mulai menginvestigasi genetika dan ekologi dari P. lata yang menghuni pulau Roach dan Blackburn.
Ketika di perjalanan menuju kedua pulau tersebut, akibat cuaca, tim tertahan di pulau Lord Howe. Ini adalah pulau di mana kecoak kayu pertama kali ditemukan.
Mereka berjalan-jalan ke arah utara pulau, dan sesekali mengangkat batu untuk melihat serangga yang menghuni habitat tersebut. Tak disangka, mereka menemukan kecoak pohon Panesthia lata sedang bersembunyi. Mereka menemukan beberapa ekor lagi tertimbun tanah, namun tidak sampai ke sisi lain pulau.
ADVERTISEMENT

Analisa DNA

Tim membawa sampel kecoak ke Sydney, untuk dianalisa genetikanya. Hasilnya, kecoak pohon pulau Lord Howe berbeda dengan yang ditemukan di pulau Roach dan Blackburn.
Nathan dan kolega sedang melakukan analisa DNA yang lebih ekstensif, dengan membandingkan spesimen dari sampel museum sejarah yang dikumpulkan dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Kepulauan Lord Howe adalah Warisan UNESCO yang menjadi rumah bagi 100 tanaman endemik. Biologi dari banyak flora dan fauna di pulau ini, jelas Nathan, masih misterius.
“Kami berharap penggunaan teknik DNA kami akan membantu kami menetapkan P. lata sebagai model untuk memahami evolusi beberapa juta tahun di kepulauan Pulau Lord Howe, dan membantu pembentukan kembali makhluk pemalu namun karismatik ini di tanah airnya,” tulis Nathan di artikel The Conversation.
ADVERTISEMENT