Keindahan Palsu Bintang Kupu-kupu yang Akan Mati di Luar Angkasa

20 Juni 2020 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilmuwan menangkap momen-momen terakhir NGC 6302 atau Nebula Kupu-Kupu, bintang yang akan segera mati di luar angkasa. Foto: NASA/ESA/J. Kastner
zoom-in-whitePerbesar
Ilmuwan menangkap momen-momen terakhir NGC 6302 atau Nebula Kupu-Kupu, bintang yang akan segera mati di luar angkasa. Foto: NASA/ESA/J. Kastner
ADVERTISEMENT
Penelitian terbaru menunjukkan momen-momen keindahan terakhir sebuah kelompok bintang atau nebula yang akan segera berakhir masa hidupnya di luar angkasa. Hasil foto dari momen ini sangat menakjubkan walaupun sebenarnya beberapa bintang akan mengalami kematian.
ADVERTISEMENT
Tim dari badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA), mengobservasi dua buah nebula yang datanya dikumpulkan dalam bentuk multi-wavelength. Ilmuwan menggunakan teleskop Hubble untuk menjalankan penelitian ini. Sementara dua nebula yang diteliti adalah NGC 6303 atau dijuluki nebula kupu-kupu dan NGC 7027 yang terlihat seperti serangga dengan cangkang warna cerah.
“Observasi multi-wavelength terbaru dari (teleskop) Hubble memberikan pemandangan yang paling komprehensif hingga saat ini untuk kedua nebula,” ungkap Joel Kastner dari Rochester Institute of Technology dikutip dari NASA.
“Saat saya mengunduh hasil gambarnya, saya merasa seperti anak-anak di toko permen,” tambahnya bersemangat.
Nebula dalam astronomi adalah sisa bintang yang telah kehilangan banyak massanya hingga menjadi tidak stabil.
ADVERTISEMENT
Nebula Kupu-Kupu merupakan salah satu benda angkasa paling kompleks dan menarik yang dipelajari oleh para astronom. Terletak di konstelasi Scorpio, nebula ini menyerupai kupu-kupu saat fotonya dilihat pada pandangan pertama.
Teleskop Hubble digunakan ilmuwan dari NASA untuk mengumpulkan data astronomi. Foto: NASA
Kastner mengungkapkan hasil penelitian mengindikasikan bawa setiap inti nebula awalnya terdiri dari dua buah bintang. Kedua bintang ini berdekatan hingga menciptakan awan debu yang luar biasa besar sebagaimana ditangkap oleh teleskop Hubble.
Ketika kedua bintang itu berputar akibat gravitasi, salah satunya kehilangan massa dan diserap oleh bintang yang satunya. Kondisi ini menyebabkan salah satu bintang “memakan” bintang lainnya yang menghasilkan bentuk seperti kupu-kupu.
“Hipotesis mengenai bintang yang tergabung terlihat sebagai penjelasan yang paling baik dan sederhana,” ujar profesor dari University of Washington, Bruce Balick, kepada NASA.
Gambar hasil tangkapan teleskop Hubble untuk NGC 7027 atau Nebula Jewel Bug yang kehilangan massanya. Foto: NASA/ESA/J. Katsner
Sementara itu, planetary nebula NGC 7027 disebut kehilangan massanya secara lebih tenang. Nebula ini diberi nama “Jewel Bug” karena bentuknya yang mirip serangga atau permata.
ADVERTISEMENT
“Perubahan di dalam nebula ini terjadi secara lebih dramatis dibandingkan (nebula yang berbentuk) kupu-kupu,” kata Kastner.
“Sesuatu hal baru saja menjadi tidak stabil pada pusat (nebula tersebut, dan) menghasilkan pola seperti daun semanggi,” jelasnya.
(EDR)