Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kekuatan Capitan Kepiting Kelapa Setara dengan Gigitan Singa
20 November 2017 16:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Capit adalah bagian paling enak dari sekian banyak bagian tubuh kepiting. Bagian yang kaya akan daging ini, ternyata juga menyimpan kekuatan besar, bahkan sangat besar.
ADVERTISEMENT
Kekuatan besar pada capit itu dimiliki oleh kepiting kelapa yang memiliki nama latin Birgus latro, atau biasa disebut pula kepiting kenari.
Fakta ini diteliti dan diungkapkan oleh sekelompok peneliti dari pusat penelitian Churashima, Okinawa, Jepang, yang juga menyatakan bahwa kekuatan capit kepiting kelapa serupa dengan kekuatan gigitan singa.
Peneliti menganggap kekuatan yang mengesankan ini merupakan bagian dari proses adaptasi lingkungan kepiting kelapa, yang juga memanfaatkan capit sebagai senjata pertahanan dan perlindungan.
Kepiting kelapa bisa ditemukan di kepulauan Samudra Pasifik, mulai dari Jepang, sampai ke Samudra Hindia. Mereka adalah invertebrata darat terbesar dan bisa tumbuh dengan besar hingga tiga kaki.
Meskipun mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di liang darat, kehidupan mereka dimulai di laut sebagai larva, lalu menjajah cangkang gastropoda yang kosong. Mereka kemudian berimigrasi ke darat. Setelah itu, kepiting kelapa bakal mulai kehilangan kemampuan hidup di bawah air dan muncul exoskeleton keras yang akan menumpahkan rumah kerang mereka.
ADVERTISEMENT
Cengkraman Kuat
Untuk menguji kekuatan capit kepiting kelapa, para peneliti mengambil pendekatan yang relatif mudah, yaitu dengan memasukkan batang baja dengan sensor khusus ke dalam capit kepiting kelapa dan menunggu hingga mereka meremasnya.
Pengujian itu bukan tanpa bahaya. Salah seorang penulis penelitian ini, Shin-ichiro Oka, mengaku sempat tercapit oleh kepiting ini dan dia berkata ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
"Meski baru beberapa menit, saya merasakan neraka yang abadi," katanya kepada The Washington Post.
Oka dan tim menguji 29 kepiting kelapa dan menemukan bahwa kekuatan capit mereka berkorelasi dengan tubuhnya. Kekuatan tampaknya tidak bergantung pada jenis kelamin, baik jantan maupun betina, mereka sama sama tangguh.
Berdasarkan data, peneliti mengatakan bahwa kepiting kelapa terbesar, yang bobotnya sekitar 4,1 kilogram, capitnya bisa menghasilkan kekuatan sebesar 3.300 Newtons atau 4 kali lipat lebih kuat dari cengkraman tangan manusia, walaupun kepiting kelapa punya bobot yang ringan.
ADVERTISEMENT
Sebagai perbandingan, buaya memiliki kekuatan 16.000 Newtons ketika mereka menggigit mangsa.
Dengan kekuatan cengkraman capit dan jika dibandingkan denga bobot tubuhnya, maka tidak bisa dipungkiri kepiting kelapa adalah salah satu hewan dengan senjata capit terkuat.
Para ilmuwan yang menelitinya berkata bahwa kekuatan capit kepiting kelapa ini hampir menyaingin gigitan singa. "Kekuatan mencapit kepiting kelapa yang terbesar hampir sama dengan kekeuatan gigitan singa dewasa," kata Shin-ichiro Oka, dikutip dari Reuters.
Capit untuk Mengoyak Kelapa
Makanan pada kepiting kelapa ada bermacam-macam, mulai dari kelapa, binatang mati, sekam padi, bahkan kepiting jenis lain. Jika mereka ingin mamakan kelapa, si kepiting kelapa akan memanjat pohon kelapa, menjatuhkan buahnya ke tanah, lalu dengan capit mulau mengikis lapisan fibrosa dan kemudian menggunakan capitnya lagi untuk mendapatkan daging buah kelapa di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan yang muncul setelah melihat gambaran di atas adalah, bagaimana bisa kepiting kelapa memiliki capit yang begitu kuat?
Asal muasal kekuatan kepiting tersebut masih menjadi misteri. Cengkramannya melebihi ekspetasi dari para peneliti. Kekuatan kepiting bila dibandingkan dengan berat badanya memiliki ketimpangan yang cukup tinggi, karena kekuatan capit berkali–kali lipat lebih kuat bila dibandingkan dengan berat badanya. Mereka diduga memiliki serat otot yang entah bagaimana berhasil dimanfaatkan untuk melatih kekuatan dengan cara yang tak terduga.
Reporter: Shinta Indri Pratiwi