Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Kelomang Berevolusi untuk Punya Penis yang Lebih Besar, Alasannya?
16 Januari 2019 14:44 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Siapa sangka kelomang bisa memiliki beberapa penis dengan ukuran yang cukup besar bagi mereka. Penis-penis itu mereka manfaatkan agar cangkang mereka tidak dicuri saat sedang berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Begitulah paparan hasil riset tim peneliti dari Dartmouth College di Amerika Serikat yang telah terbit di jurnal Royal Society Open Science.
Kelomang adalah krustasea berkaki sepuluh dari superfamili Paguroidea. Penampakannya cukup mirip dengan kepiting.
Biasanya kelomang hidup di dalam cangkang siput laut yang sudah kosong. Kelomang senang bersembunyi di dalam rumah cangkangnya, namun saat ingin kawin ia harus meninggalkan rumahnya itu.
Hal itu membuat cangkangnya bisa menjadi sasaran empuk pencurian oleh kelomang lainnya.
Hasil riset terbaru
Dalam riset terbaru ini, para peneliti menduga bahwa spesies yang memerlukan cangkang telah berevolusi untuk memiliki penis-penis yang lebih besar dibandingkan dengan spesies-spesies dengan ukuran serupa namun tak memerlukan cangkang.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat mereka jadi lebih mudah berada di dalam cangkangnya saat melakukan seks, dan menjaganya dari pencuri.
"Evolusi jadi memiliki penis yang lebih besar terjadi untuk mencegah pencurian properti saat seks," kata Mark E Laidre, anggota tim riset, kepada iNews.
"Spesies yang memiliki properti berharga dan mudah dicuri memiliki ukuran penis yang secara signifikan jauh lebih besar dibanding spesies yang memiliki properti yang kurang berharga dan sulit dicuri," tambah dia.
Laidre menjelaskan bahwa penis yang lebih panjang membuat suatu individu, dalam hal ini kelomang, bisa berhubungan seks dengan pasangannya sambil tetap menjaga rumah atau cangkangnya.