Kemenkes dan WHO Kerja Sama Cegah Virus Corona Masuk Indonesia

23 Januari 2020 8:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Penyakit pneumonia yang disebabkan novel coronavirus (nCoV) dari China telah sampai ke Amerika Serikat, setelah menyebar ke Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan. Virus corona sedang menjadi perhatian di seluruh dunia saat ini.
ADVERTISEMENT
Pemerintah China menduga, masifnya penyebaran penyakit ini tak lain karena virus corona dapat menular dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, sedikitnya sudah ada 440 kasus penyakit virus corona, dengan jumlah kematian mencapai 9 orang.
Menyikapi hal ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono, telah bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) untuk menyiapkan skenario atau strategi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan.
“Ini menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah, bukan hanya pemerintah Indonesia tapi juga WHO,” ujar Anung, seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes, Selasa (21/1).
Seorang wanita mengenakan masker di ruang tunggu di Stasiun Kereta Api Barat Beijing. Foto: REUTERS/Stringer
Lebih lanjut Anung mengatakan, mengingat karakteristik virus corona yang memicu sindrom pernapasan akut berat atau SARS, Kemenkes telah mengaktifkan kembali 100 Rumah Sakit rujukan Flu Burung yang sudah ada SK Menkes nomor 414 tahun 2007. Ini dilakukan untuk meng-update kemampuan, logistik, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kasus virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kami juga meminta kepada teman-teman di RS Infeksi Sulianti Saroso untuk mengecek kesiapan dan sebagainya, dan telah dikonfirmasi bahwa mereka sudah siap sarana prasarana sebagai RS rujukan infeksi nasional. RS Sulianti Saroso juga akan mengadakan webinar ke 100 RS rujukan dan tadi saya meminta ke temen-temen Dirjen Yankes agar melibatkan RS swasta sebagai bagian dari penanganan bila terjadi sesuatu," ucap dr. Anung.
Staf medis memindahkan barang dari Rumah Sakit Jinyintan,di Wuhan, China. Foto: REUTERS/Stringer
Menurut Anung, sekarang ini setiap harinya kurang lebih ada 30 penerbangan dari China, baik penerbangan langsung maupun transit, dengan jumlah penumpang mencapai antara 4.500 hingga 6.000 orang.
"Ini harus diperhitungkan dalam penanganannya. Intinya kami menyiapkan segala hal dan menginventarisasi segala kesiapan di bidang kesehatan sebagai kesiapan Indonesia mencegah penyebaran virus corona," kata dr. Anung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kemenkes melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat bersama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat juga telah menyediakan media komunikasi secara substantif gejala atau tanda yang perlu diketahui oleh masyarakat.