Kemenkes dan WHO Kerja Sama Cegah Virus Corona Masuk Indonesia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemerintah China menduga, masifnya penyebaran penyakit ini tak lain karena virus corona dapat menular dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, sedikitnya sudah ada 440 kasus penyakit virus corona, dengan jumlah kematian mencapai 9 orang.
“Ini menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah, bukan hanya pemerintah Indonesia tapi juga WHO,” ujar Anung, seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes, Selasa (21/1).
Lebih lanjut Anung mengatakan, mengingat karakteristik virus corona yang memicu sindrom pernapasan akut berat atau SARS, Kemenkes telah mengaktifkan kembali 100 Rumah Sakit rujukan Flu Burung yang sudah ada SK Menkes nomor 414 tahun 2007. Ini dilakukan untuk meng-update kemampuan, logistik, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kasus virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kami juga meminta kepada teman-teman di RS Infeksi Sulianti Saroso untuk mengecek kesiapan dan sebagainya, dan telah dikonfirmasi bahwa mereka sudah siap sarana prasarana sebagai RS rujukan infeksi nasional. RS Sulianti Saroso juga akan mengadakan webinar ke 100 RS rujukan dan tadi saya meminta ke temen-temen Dirjen Yankes agar melibatkan RS swasta sebagai bagian dari penanganan bila terjadi sesuatu," ucap dr. Anung.
Menurut Anung, sekarang ini setiap harinya kurang lebih ada 30 penerbangan dari China, baik penerbangan langsung maupun transit, dengan jumlah penumpang mencapai antara 4.500 hingga 6.000 orang.
"Ini harus diperhitungkan dalam penanganannya. Intinya kami menyiapkan segala hal dan menginventarisasi segala kesiapan di bidang kesehatan sebagai kesiapan Indonesia mencegah penyebaran virus corona ," kata dr. Anung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kemenkes melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat bersama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat juga telah menyediakan media komunikasi secara substantif gejala atau tanda yang perlu diketahui oleh masyarakat.