Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenalan Sama ‘Naga’ Super Langka Asli Kalimantan Bermata Biru
23 November 2023 9:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kadal monitor dijuluki naga di dunia nyata karena secara fisik terlihat seperti naga yang banyak ditampilkan di cerita fiksi atau mitologi Eropa. Bedanya, kadal monitor tidak memiliki sayap untuk terbang.
Kadal monitor tanpa telinga dapat tumbuh dengan panjang mencapai 50 centimeter, bertubuh ramping, anggota badan kecil, dan ekor yang bisa digunakan untuk menggenggam sesuatu. Di kepalanya tidak ada telinga luar, inilah sebabnya mereka disebut sebagai naga tanpa telinga. Sedangkan kelopak mata bagian bawahnya–yang menutup saat dalam air– tembus pandang.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan pada 2014 oleh organisasi satwa liar yang berfokus pada perdagangan spesies liar, TRAFFIC, para ilmuwan masih belum mengetahui banyak tentang kadal misterius ini, tapi mereka yakin adaptasi hewan tersebut sesuai dengan gaya hidupnya di bawah tanah.
Dalam makalah yang terbit di Herpetological Review dijelaskan, kadal monitor menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam tanah, menggali lubang di bawah tumbuh-tumbuhan atau bebatuan di tepi sungai. Mereka keluar di malam hari untuk mencari makan, seperti cacing tanah, kepiting, dan ikan. Kotoran mereka akan menempel pada sisiknya, jadi saat keluar sarang, kotoran itu bisa menciptakan kamuflase sempurna.
Naga mata biru ini menggunakan ekornya sebagai jangkar, di mana ekornya bisa melingkar pada batu atau akar agar tidak tersapu banjir. Mereka kawin di air dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam.
ADVERTISEMENT
Menurut Animal Diversity Web, penampilan kadal tanpa telinga yang tak biasa ini telah membuat ilmuwan mengira mereka adalah mata rantai yang hilang antara ular dan kadal, tapi hal ini kemudian dibantah. Menurut IUCN Red List of Threatened Species, kadal monitor adalah hewan endemik Kalimantan yang terancam punah akibat penggundulan hutan dan perdagangan hewan peliharaan.