Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Ada Orang yang Bisa Lihat Hantu? Ini Penjelasan Ilmiahnya
12 Oktober 2020 7:07 WIB
Diperbarui 17 Desember 2020 10:44 WIB
ADVERTISEMENT
Mayoritas orang percaya keberadaan setan, hantu, atau sebutan untuk makhluk gaib lainnya. Namun, hanya segelintir orang yang bisa benar-benar menyaksikan kehadiran makhluk mistis tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang bisa melihat penampakan, ada juga yang hanya bisa dengar suara, dan ada juga yang hanya merasakan merinding. Kebanyakan orang-orang yang mengalami hal ini, biasanya memiliki penyakit mental schizophrenia, kondisi ketika seseorang tidak bisa membedakan kenyataan dan halusinasi.
Namun pada kenyataannya, penampakan makhluk halus tidak hanya muncul di hadapan penderita schizophrenia. Ternyata, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang bisa melihat penampakan setan. Berikut di antaranya.
Ingin percaya keberadaan setan
Berkat maraknya film horor, masyarakat jadi memiliki fantasi dan imajinasi soal gagasan ‘seram’ yang lama kelamaan masuk ke alam bawah sadar. Karena sudah menyatu dengan gagasan tersebut, tanpa disadari hal supernatural itu masuk ke kehidupan nyata.
Berdasarkan riset YouGov, hampir setengah orang Amerika Serikat percaya kalau setan itu nyata. Kepercayaan itulah yang membuat pikiran mereka menjadi liar ketika mendengar suara langkah atau lantai berdenyit dan perasaan merinding.
ADVERTISEMENT
“Orang yang percaya (setan) lebih mungkin merasakan sensasi yang tidak wajar dan cenderung menyimpulkan bahwa sensasi itu adalah tanda kehadiran hantu,” kata kepala Penelitian Psikologi Anomalistik di Goldsmiths, Universitas London.
Fenomena berprasangka ini disebut dengan pareidolia. Hal ini biasanya dilakukan pada suara rekaman hantu. Jika seorang pemburu hantu atau paranormal menginstruksikan untuk mendengarkan suara atau frasa tertentu, maka otak kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mendengarnya sehingga suara tersebut jadi nyata.
Berada di tempat gelap dan sepi
Saat berada di tempat gelap dan sepi, insting seseorang akan semakin tajam. Hal itu memaksa pikiran mereka bekerja dalam dua cara, menganggap tidak ada apa-apa padahal sebenarnya ada ancaman atau menganggap ada ancaman tapi kamu hanya seorang diri.
ADVERTISEMENT
Semakin pekanya insting tersebut, membuat kita bisa seolah merasakan ada keberadaan sosok lain, baik itu dalam wujud manusia atau makhluk gaib lain. Metode serupa dilakukan oleh acara-acara pemburu hantu.
Acara tersebut tidak secara blak-blakkan memunculkan penampakan hantu di depan wajah, namun membuat peserta atau penonton bertanya-tanya apakah yang barusan terlihat adalah hantu? Hal itulah yang meningkatkan kepercayaan dan faktor ketakutan.
Kehilangan orang tercinta
Penelitian menunjukkan bahwa otak bisa memanggil roh sebagai alat untuk mengatasi trauma, terutama rasa sakit setelah kehilangan orang yang dicintai. Salah satu survei tahun 1971 di British Medical Journal mengatakan, setengah dari janda di Wales dan Inggris mengaku pernah melihat pasangan mereka.
Para ahli menyatakan, hantu-hantu ini membantu manusia untuk menghadapi peristiwa menyakitkan maupun membingungkan. Penelitian tahun 2011 menyatakan beberapa kejadian mengenai komunikasi dengan orang yang sudah meninggal membuat kelegaan dari kesedihan dari mereka yang ditinggalkan.
Kematian juga bukan satu-satunya pemicu pertemuan seseorang dengan makhluk gaib. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang di-bully dan orang dewasa dengan trauma di masa kecil, cenderung memiliki fantasi paranormal.
ADVERTISEMENT
Keadaan otak sedang halu
Keadaan di mana seseorang bisa mendengar atau melihat hantu, menjadi indikator kondisi awal medis seperti schizophrenia. Ada bukti yang menyebut bahwa orang-orang dengan kelainan otak cenderung mengalami hal-hal paranormal yang menyeramkan.
Orang-orang yang mengkonsumsi obat-obatan psikoaktif seperti LSD atau magic mushroom, mengatakan cenderung pernah mengalami fantasi spriitual. Selain itu, psikiater juga menganggap penglihatan tersebut sebagai akibat dari ‘ketindihan’, kondisi di mana seseorang terbangun dan mendapati diri mereka tidak dapat bergerak.
Gangguan audio
Berdasarkan penelitan yang dilakukan seorang peneliti bidang teknik asal Inggris bernama Vic Tandy pada tahun 1980, alasan orang melihat hantu atau penampakan dari makhluk tak kasat mata tersebut bisa berasal dari infrasonik. Itu adalah frekuensi suara yang sangat rendah (20Hz) yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia, namun bisa dirasakan.
Frekuensi infrasonik ini dapat dihasilkan dari keadaan lain seperti gempa bumi, bom nuklir, dan bahkan oleh seekor burung. Jika infrasonik tertangkap oleh manusia dengan frekuensi tertentu dan frekuensi tersebut mampu menyebabkan mata bergetar, maka akan menghasilkan distorsi pandangan.
ADVERTISEMENT
Di saat seperti itu, seseorang mampu melihat hantu atau wujud seram lainnya yang dibangun oleh pikiran manusia. Infrasonik juga menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dan seolah-olah ada seseorang atau sesuatu yang lain dalam ruangan yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gelisah.
Manipulasi otak dan indera manusia
Situasi yang unik dapat dengan mudah memanipulasi indera kita untuk melihat apa yang tidak ada. Misalnya, anggapan bahwa jamur atau sarang laba-laba yang sering ditemukan di bangunan tua dapat mengganggu pikiran orang.
Ilmuwan menyebut hal tersebut sebagai ‘sihir hantu ’, fenomena geologi yang dapat mempengaruhi kejadian-kejadan mistis. Hal serupa juga bisa disebabkan oleh peristiwa luar angkasa yang tidak wajar seperti solar flare.
Kejadian seperti ini bisa mengacaukan cara kerja bagian dalam otak, mengacak persepsi manusia dengan cara yang aneh. Meskipun begitu, sejauh ini bukti yang mendukung hipotesis ini sangat tipis.
ADVERTISEMENT