Kenapa Badan Panda Gendut Walau Cuma Makan Bambu?

9 Mei 2023 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua panda raksasa yang dipinjamkan ke Thailand dari China, Chuang Chuang dan Lin Hui di Kebun Binatang Chiang Mai di Chiang Mai, Thailanda, pada 3 September 2005. Foto: PORNCHAI KITTIWONGSAKUL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Dua panda raksasa yang dipinjamkan ke Thailand dari China, Chuang Chuang dan Lin Hui di Kebun Binatang Chiang Mai di Chiang Mai, Thailanda, pada 3 September 2005. Foto: PORNCHAI KITTIWONGSAKUL / AFP
ADVERTISEMENT
Panda hanya mengonsumsi bambu yang memiliki sedikit lemak, tapi menariknya, hewan ini selalu terlihat gendut. Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences (CAS) menemukan fakta mengapa tubuh panda begitu montok.
ADVERTISEMENT
Jawabannya, itu karena bakteri yang hidup di usus yang membantu membentuk lemak pada tubuh panda. Nama bakteri itu adalah Clostridium butyricum.
Studi ini dilakukan dengan mengamati kotoran panda. Para peneliti CAS mengumpulkan kotoran dari 8 ekor panda liar yang hidup di Pegunungan Qinling di China bagian tengah, selama musim semi, panas, dan musim dingin.
Saat musim semi dan panas, panda sangat antusias untuk makan rebung atau tunas pohon bambu. Rebung itu sendiri hanya muncul di China saat musim semi dan panas. Sementara saat musim dingin, mereka makan daun atau batang bambu. Rebung lebih kaya akan protein dibandingkan bagian lain pada tanaman bambu yang berserat.
Dari sini, peneliti menemukan keberadaan bakteri Clostridium butyricum yang jumlahnya jauh lebih tinggi di saat panda memakan rebung. Para peneliti berteori kehadiran bakteri dalam jumlah besar itu membentuk lemak yang signifikan untuk menaikkan berat badan panda, sehingga nutrisi panda tetap terjaga ketika musim dingin, saat persediaan makanan yang lezat dan bernutrisi menipis.
ADVERTISEMENT
Ru Yi, panda raksasa jantan mendapat hadiah istimewa saat memperingati Hari Panda Internasional di kebun binatang di Moskow, Rusia pada Kamis (16/3/2023). Foto: Evgenia Novozhenina/Reuters
Menurut Guangping Huang, salah satu peneliti dalam riset, ini adalah pertama kalinya mereka mencari tahu hubungan sebab akibat antara mikrobiota pada usus dengan fenotipenya.
Banyak hewan yang mengalami perubahan bakteri usus ketika sumber makanan yang tersedia berubah selama pergantian musim.
Bakteri usus Clostridium butyricum itu sendiri juga ada dalam tubuh manusia.
Penelitian di tahun 2019 menunjukkan, bahwa pergantian musim juga memengaruhi keberadaan bakteri usus dalam tubuh kelelawar, mamalia yang punya waktu hibernasi. Sejumlah studi juga menunjukkan mikroba usus mampu melindungi kesehatan tubuh hewan dalam kondisi lingkungan yang kurang baik.
Dalam kasus panda, bakteri usus Clostridium butyricum membantu membentuk lemak dan membuat badannya tetap gendut.
Panda bisa makan 11 kg sampai 38 kg bambu setiap hari, tergantung bagian bambu mana yang mereka konsumsi. Panda betina dapat tumbuh sampai dengan bobot 90 kg, sedangkan jantan dapat mencapai 136 kg.
ADVERTISEMENT