Kenapa Laki-laki Lebih Jarang Menangis daripada Perempuan?

26 Januari 2023 8:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Menangis saat Bermain. Foto: maroke/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Menangis saat Bermain. Foto: maroke/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak orang sepakat, laki-laki lebih jarang menangis ketimbang perempuan. Ya, jika perempuan lebih senang menangis untuk meluapkan emosinya, laki-laki cenderung lebih memilih diam atau pergi ke suatu tempat untuk menenangkan perasaannya.
ADVERTISEMENT
Yang jadi pertanyaan, kenapa perempuan lebih sering menangis daripada laki-laki? Untuk menemukan jawaban ini, Profesor Ad Vingerhoets melakukan beberapa riset di Belanda untuk lebih memahami air mata manusia.
Dia ‘menghitung’ rasio air mata laki-laki dan perempuan dalam penelitian tersebut. Hasilnya, perempuan menangis antara 30 hingga 64 kali dalam setahun, sementara laki-laki hanya menangis 6 hingga 17 kali dalam setahun.
Psikolog Georgia Ray mengatakan ada beberapa faktor sosiologis dan fisiologis mengapa laki-laki lebih jarang menangis daripada perempuan.
“Laki-laki lebih jarang menangis daripada perempuan karena alasan terkait dengan sifat dan pengasuhan,” kata Ray sebagaimana dikutip New York Post.
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
Jadi, penjelasan fisiologisnya berhubungan dengan hormon. Namun budaya juga memengaruhi intensitas menangis pria. Ray mengatakan stereotip dan ekspektasi masyarakat membuat laki-laki enggan memperlihatkan air mata emosionalnya.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, laki-laki memiliki lebih sedikit hormon yang memungkinkan dia menangis karena emosi, dan ketika mereka menangis, ada stereotip tertentu yang buat aktivitas itu menjadi tabu.

Apa tujuan menangis?

Air mata bisa muncul karena berbagai faktor, entah itu sedih, marah, bersalah, bahagia, lega, menyesal, syukur, hingga sakit. Air mata rumit dan seringkali muncul secara spontan.
Meski kita tahu kenapa manusia bisa menangis, para ilmuwan bertanya-tanya kenapa menangis menjadi sangat berguna bagi manusia? Selain membersihkan mata, apa gunanya menangis?
Pada 1872, Charles Darwin pernah berkata air mata tidak ada gunanya. Dia menyebut tangisan hanyalah hasil aktivitas yang tidak disengaja. Namun beberapa dekade kemudian, Profesor Vingerhoets membantah teori itu. Dia mengatakan Darwin salah.
ADVERTISEMENT
Sebuah teori yang dikemukakan dr. William Frey menyebutkan menangis adalah bagian dari pelepasan racun dari tubuh. Menurutnya, air mata emosional membawa lebih banyak protein daripada air mata non-emosional. Menangis emosional bisa memicu proses penyembuhan bagi manusia.
Vingerhoets telah menguji teori Frey ini, tapi hasilnya gagal. Jadi, apa yang dikemukakan Frey tidak valid.
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
Sementara Nick Knight, seorang lulusan Ph.D di London, Inggris, percaya ada penjelasan sederhana untuk air mata emosional. Dia mengklaim respons emosional seseorang terhadap peristiwa berasal dari sistem limbik yang terhubung erat dengan sistem saraf.
Ketika kamu merasa ingin menangis, emosi kamu akan memperingatkan sistem saraf yang menginstruksikan air mata mengalir. Jadi, itulah penjelasan kenapa laki-laki lebih sedikit menangis ketimbang wanita. Tetapi kita tidak tahu persis mengapa manusia menangis. Inilah yang masih menjadi misteri.
ADVERTISEMENT