Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Kenapa Monyet Jepang Suka Mandi Air Panas seperti Manusia?
7 April 2018 15:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Temuan ini mengindikasikan bahwa, seperti pada manusia, kolam air panas memiliki efek menurunkan stres pada monyet salju," ujar Rafaela Takeshita, peneliti dari Kyoto University di Jepang dan pemimpin studi, seperti dilansir Live Science .
"Kebiasaan unik monyet salju untuk mandi di kolam air panas menunjukkan bagaimana perilaku fleksibel dapat membantu melawan stres akibat iklim dingin," tambahnya.
Monyet jepang atau Macaca fuscata memang hidup di daerah yang lebih dingin dibandingkan primata non-manusia lainnya. Dengan bulunya yang tebal dan panjang, monyet ini telah beradaptasi dengan baik untuk hidup di daerah dingin.
Awal Mula Mandi Air Panas
ADVERTISEMENT
Meski telah beradaptasi dengan cuaca dingin, pada 1963 seekor monyet jepang betina yang hidup di Jigokudani Monkey Park, Nagano, Jepang, terlihat berendam di sebuah kolam air panas milik salah satu hotel di sana. Menurut peneliti, monyet lain pun mengikuti hal tersebut.
Pihak Jigokudani Monkey Park kemudian membuat sebuah kolam air panas khusus bagi para monyet. Dan akhirnya pada 2003 sepertiga monyet jepang yang hidup di taman tersebut secara reguler menikmati kolam air panas saat musim dingin.
Pemandangan monyet-monyet itu berendam air panas hingga kini masih menjadi atraksi menarik bagi para wisatawan.
Meski monyet-monyet tersebut diduga mandi air panas untuk tetap hangat, saat itu para peneliti belum memiliki data fisiologi untuk mendukung hipotesis tersebut.
Dalam studi terbaru ini, para peneliti telah mengumpulkan data dari 12 monyet betina dewasa di Jigokudani Monkey Park, antara April-Juni dan antara Oktober-Desember.
ADVERTISEMENT
Mereka mempelajari berapa banyak waktu yang dihabiskan monyet di kolam air panas serta menganalisis sampel feses monyet-monyet tersebut untuk mempelajari fecal glucocorticoid, metabolisme yang berhubungan dengan tingkat stres biologis pada monyet.
Para peneliti menemukan, monyet jepang betina memang lebih sering menggunakan kolam air panas saat musim dingin, terutama ketika cuaca benar-benar dingin, dibandingkan saat musim semi.
Selain itu, ditemukan juga bahwa monyet-monyet memiliki tingkat fecal glucocorticoid yang lebih rendahi saat mereka sering mandi air panas dibandingkan dengan saat-saat mereka tidak mandi.
Monyet betina yang dominan didapati menghabiskan banyak waktu berendam air panas. Monyet betina yang dominan ini diketahui lebih sering terlibat konflik dengan betina lainnya. Hal tersebut mengakibatkan mereka memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan mungkin itulah sebabnya mereka butuh berendam di air panas untuk menurunkan tingkat stres mereka.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menyimpulkan, mandi air panas adalah "tradisi oportunis yang memberikan efek positif fisiologis bagi monyet."
Kini para peneliti ingin mempelajari darah atau air liur dari monyet untuk melihat apakah ada pengaruh lain dari mandi air panas pada monyet-monyet tersebut.