Kenapa Orang Selingkuh Cenderung Mengulang Perbuatannya Lagi?

31 Desember 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cewek selingkuh Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cewek selingkuh Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sekali penipu, tetap penipu. Istilah itu tampaknya cocok disematkan buat mereka-mereka si tukang selingkuh. Orang-orang tipe begini cenderung sangat susah ‘sembuh’ dan ada kemungkinan besar bakal mengulangi lagi perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Memang, para tukang selingkuh enggak selamanya bakal memelihara sifat ini. Mereka juga bisa tobat, tapi, kemungkinan mereka kembali terlibat dalam perselingkuhan di masa depan cukup besar lho.
Studi yang terbit di Springerlink pada 2017 pernah mencoba untuk menunjukkan bagaimana orang yang doyan selingkuh bakal mengulangi perbuatannya masa depan. Para peneliti mengamati 484 pasangan. Mereka menemukan bahwa 44 persen peserta terlibat dalam perselingkuhan selama menjalin hubungan.
Analisis tersebut juga mengungkap bahwa mereka yang pernah selingkuh di masa lalu, tiga kali atau lebih mungkin selingkuh lagi di masa depan ketimbang mereka yang tidak pernah selingkuh.
“Masa lalu itu penting dalam hubungan,” kata Kayla Knopp, penulis utama studi sebagaimana dikutip IFLScience. “Apa yang kita lakukan setiap langkah kita dalam hubungan, akhirnya akan memengaruhi apa yang akan terjadi selanjutnya.”
ADVERTISEMENT
Namun, aturan tersebut tidak sepenuhnya mutlak. Artinya, orang yang pernah selingkuh sebenarnya bisa saja tobat dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Tidak setiap orang yang pernah selingkuh akan selingkuh lagi. Namun, penipu ulung adalah mereka yang mencari pasangan seksual dengan pola perselingkuhan yang terus-menerus dan kronis,” ujar Kristin Davin, seorang psikolog.
Menurut Psikolog Ainhoa Plata, meski tidak ada istilah resmi dalam psikologi, ada ciri-ciri kepribadian tertentu yang mungkin membuat beberapa orang cenderung tidak setia, salah satunya adalah orang dengan gangguan kepribadian narsistik, alias narsis.
“Orang narsistik menggunakan orang lain untuk merasa dicintai dan dikagumi. Mereka menyukai tantangan dan terus menerus membuktikan kepada diri sendiri bahwa mereka berada di atas orang lain. Karena alasan ini, mereka suka menjalani hasrat jatuh cinta… mereka merasa lebih dikagumi dan dihargai,” papar Plata.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pasangan selingkuh. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Plata bilang, orang narsis cenderung tidak puas dengan hubungan yang langgeng dan begitu-begitu saja. Karena menurut orang narsistik, seiring berjalannya waktu pasangan akan berhenti mengagumi dan mengidolakannya. Selingkuh menjadi jalan untuk memuaskan hasrat narsistik mereka.
Mungkin, ada masih banyak alasan lain mengapa orang selingkuh berkali-kali. Namun kabar baiknya, tukang selingkuh bisa diperbaiki, asal mereka diarahkan ke jalan yang benar.
“Tidak ada perubahan yang instan. Anda harus memperbaiki diri, ini adalah jalan yang sangat panjang yang melibatkan penjelajahan dan konfigurasi ulang hubungan antara diri sendiri dan orang lain. Itu semua dilakukan untuk menjadi lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain,” pungkas Bárcenas.